PADANG – Berdonasi atau menyisihkan keuntungan usaha untuk anak yatim dengan cara membayarkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mereka, inilah yang diterapkan owner Optik Mulia Lubuk Alung Padang Pariaman, Jumasril, (48) sejak dua tahun belakang. Tak tanggung-tanggung, apa yang dia lakukan memberi dampak luar biasa, bagi usaha yang mulai dilakoninya ketika moneter melanda Indonesia.
“Saya memulai usaha dunia optik ketika banyak usaha tutup saat moneter dulu,” kata Jumasril, membuka cerita pada topsatu.com Rabu (31/7).
Dalam berjalannya waktu, bapak empat anak itu terus merintis usaha hingga dia mampu membuka usaha sendiri di kawasan sekitar STKIP Pariaman. Hasil dari usaha yang dia jalankan selalu disisihkan setiap bulan, membantu orang-orang sekitarnya. Hingga ada tawar dari BPJS Kesehatan untuk mendonasikan keuntungan usaha dengan membayarkan iuran JKN KIS anak-anak yatim di sekitar tempat usahanya.
“JKN KIS program pemerintah, makanya saya setuju saja ketika mendapat tawaran kerjasama dari BPJS Kesehatan. Program itu sejalan dengan pemikiran saya. Membantu orang-orang tidak mampu, melalui program JKN KIS,” sebut Jumasril.
Pemberian donasi untuk anak yatim awalnya tak ingin diketahui orang banyak, sebab dia takut ria. Dalam pandangannya beribadah itu hanya antara seorang hamba dengan Tuhan.
Selama menyisihkan keuntungan untuk membantu orang yang membutuhkan, rezekinya tak pernah berkurang. Malah terus bertambah diluar dugaannya.
“Saya terkadang merasa heran dengan apa yang saya dapati selama menyisihkan keuntungan usaha untuk anak yatim. Tapi inilah kuasa Tuhan. Tuhan membuktikan kalau kita mau berbagi, maka akan ditambah-Nya rezeki kita dari pintu-pintu yang tak disangka-sangka,” ceritanya.
Rekan sesama pemilik optik pun bertanya tentang pola yang dilakukan Jumasril, hingga optik yang dia kelola mampu beromset di luar dugaan. Mengingat Optik Mulia berada di kawasan pingiran ibukota.
“Pas ditanya saja jawab saja, kalau saya menyisihkan keuntungan dengan membayarkan iuran anak-anak yatim. Dan beberapa kawan pun ingin menerapkan hal serupa, ini tentu sesuatu yang positif untuk saya, ” sebutnya.