Sementara itu, dengan diluncurkannya Buku Saku Srikandi PLN, para Srikandi PLN akan memiliki panduan dalam berperilaku sesuai dengan harapan perusahaan sehingga dapat menjadi Srikandi yang anggun, cerdas dan tangguh dengan berpedoman pada tata nilai AKHLAK.
Direktur Keuangan PLN sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN, Sinthya Roesly menuturkan, keterlibatan perempuan merupakan salah satu faktor kunci untuk mendorong kinerja perusahaan sekaligus menyukseskan agenda transisi energi.
Menurutnya, perseroan telah memiliki berbagai kebijakan dan instrumen guna meningkatkan kapasitas para perempuan di PLN.
”Dalam transisi energi ini pasti akan ada elemen gendernya. Dalam hal ini para Srikandi yang terutama akan berperan untuk menyongsong transisi energi,” ujar Sinthya.
Senior Gender Specialist ADB, Veronica Mendizabal Joffre menyampaikan bahwa kesetaraan gender merupakan bagian dari Paris Agreement pada COP21.
Dalam hal ini, kesetaraan gender masuk dalam aksi mitigasi dan adaptasi bersama untuk mengatasi perubahan iklim.
”Ketika kita berbicara tentang gender dan transisi energi, isunya adalah kesetaraan. Tidak hanya isu sosial, namun juga ekonomi. Karena perempuan bisa terhalang dari kesempatan beraksi nyata mengatasi perubahan iklim,” kata Veronica.
Veronica mengatakan, perempuan juga sangat terdampak oleh iklim kerja di suatu perusahaan.
Padahal, perempuan telah memiliki investasi yang besar saat menempuh pendidikan sebelum terjun ke dunia kerja.
“Faktanya, perempuan mempunyai prestasi yang sangat baik di tingkat perguruan tinggi. Persoalannya adalah ketika lulus dari pendidikannya dan memasuki dunia kerja. Apa yang kami lihat adalah penurunan yang sangat menarik setelah beberapa tahun pertama, di awal karir mereka, mereka meninggalkan dunia kerja dan pada dasarnya investasi dalam pendidikan ini sia-sia,” terang Veronica
Menurut Veronica, hal tersebut tidak terlihat pada iklim kerja di PLN. Menurutnya, PLN terus berupaya meningkatkan kesadaran pegawainya akan kesetaraan gender dan memberikan kesempatan perempuan untuk berkarya dan terlibat dalam tiap lini proses bisnis.
”Sangat jelas PLN memiliki banyak perempuan bertalenta hasil dari manajemen sumber daya yang baik dan sungguh merupakan _competitive advantage_ bagi bisnis. Saya tahu PLN serius mendorong untuk sistem organisasinya benar-benar menjunjung tinggi kesetaraan gender,” tutup Veronica. (*)