DPRDPADANG – Peran unsur tigo tungku sajarangan di Minangkabau harus lebih optimal menjaga dan mendidik untuk menciptakan generasi yang berkualitas.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Suwirpen Suib saat menyoroti terjadinya beberapa kasus asusila yang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.
“Lembaga Ninik Mamak Minangkabau seperti LKAAM dan Bundo Kanduang mesti diperkuat secara moril atau materil, dua lembaga tersebut memiliki tanggung jawab untuk menjaga moral anak kemanakan di Minangkabaum” katanya.
Dikatakannya, DPRD Sumbar telah menyatakan komitmen untuk memerangi asusila, salah satunya meminta pemerintah provinsi untuk merevisi Peratunan Daerah (Perda) tentang maksiat.
“Seluruh unsur harus berperan aktif untuk menekan dan mempersempit ruang kejahatan tersebut. Mulai dari pendidikan keluarga, hingga pihak keamanan termasuk universitas. Harus terlibat mempersempit ruang terjadinya kejahatan asusila,” ungkapnya saat melakukan kunjungan reses di kawasan Cengkeh Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang, Senin (20/1).
Ia berpesan, mencuatnya kasus asusila yang terjadi baru-baru ini harus menjadi pelajaran bahwa suluruh unsur harus melakukan pengawasan agar kejahatan tersebut tidak terjadi.
“Kasus asusila akan berdampak buruk terhadap daerah. Sumbar merupakan daerah yang memegang filosofis adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Moral yang baik merupakan kunci selamat dalam menjalani kehidupan, tanpa moral yang baik berilmu tidak ada artinya,” jelasnya.
Permasalahan asusila seharusnya menjadi perhatian bersama, dinas terkait mesti melakukan sinergi dengan pihak termasuk tempat-tempat yang berpotensi terjadinya praktik prostitusi salah satunya, perhotelan.
“Jika tidak dilakukan maka industri protitusi akan terus menjamur. Terungkapnya kasus prostitusi yang juga terjadi baru-baru ini dilakukan ibu dan anak warga di kawasan Lubuk Buaya Kota Padang sangat menarik perharian. Kedepan, ketika dinas terkait melakukan razia, dia meminta para pelaku jangan hanya dilepaskan kembali, berikan tindakan dan pembinaan yang optimal,” tutupnya.(mat)