PADANG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status Gunung Marapi dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) per 1 Juli 2024, pukul 15.00 WIB. Penurunan status ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas gunung api tersebut.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa penurunan status ini diikuti dengan beberapa rekomendasi untuk masyarakat di sekitar gunung.
Masyarakat di sekitar gunung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan kegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran, dan aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi harus tetap mewaspadai potensi bahaya lahar atau banjir lahar, terutama saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker untuk menghindari gangguan saluran pernapasan akut (ISPA).
PVMBG meminta semua pihak untuk menjaga suasana yang kondusif dengan tidak menyebarkan berita bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya.
PVMBG akan terus mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung Marapi secara berkala, terutama jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Status dan rekomendasi terkait Gunung Marapi ini akan tetap berlaku sampai dikeluarkannya laporan evaluasi selanjutnya.
Penurunan status ini bukan berarti gunung berapi sudah aman. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Informasi terbaru terkait aktivitas Gunung Marapi dapat diakses melalui situs web resmi PVMBG: https://vsi.esdm.go.id/tingkat-aktivitas.
Sebelumnya pada 11 Mei 2024, banjir lahar dingin Gunung Marapi dan banjir bandang dari Gunung Singgalang melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang. Bencana ini mengakibatkan 63 orang meninggal dunia (data SAR Padang). (ant)