PADANG – Sales Area Manager Pertamina Sumatera Barat I Made Wira Pramarta memastikan tidak terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Sumbar, meski terjadi antrean di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Setiap harinya Pertamina mengirimkan sebanyak 1.435 KL Pertalite, 1.110 KL Bio Solar, Solar 1.600 KL, 501 KL Pertamax, 63 KL Pertamax Turbo, 26 KL Dexlite, dan 4 KL Pertamina Dex untuk Sumbar.
“Tidak langka, kita bebaskan pertalite, pertamax sebanyak-banyaknya.Data solar yang kita kirimkan ke Padang tetap” ungkap Made, Selasa (9/3).
Bukti tidak adanya kelangkaan BBM disebutkan Made salah satunya yakni dengan adanya 69 Pertamina Shop yang tersebar di 10 kabupaten yang ada di Sumbar.
Menurutnya antrean kendaraan di SPBU terjadi disebabkan bertambahnya proses pendataan dengan sistem digital yang dilakukan Pertamina untuk penyaluran bahan bakar minyak jenis tertentu (JBT).
Dengan selesainya program digitalisasi SPBU Pertamina, maka BPH Migas bersama Pertamina dapat melakukan profiling konsumen, mulai dari siapa yang membeli, volume pembelian, berapa kali transaksi dilakukan, dan di mana lokasi transaksi.
“Dicatat dulu nopolnya, mungkin prosesnya bertambah.Ada tambahan waktu jadi antrian agak panjang, kadang-kadang jaringan telkom ada masalah, itu yang bikin antre,” ujarnya.
Made mengakui BBM jenis solar yang didistribusikan ke SPBU memang sering habis karena banyaknya kendaraan besar di atas 100 liter yang menggunakan BBM bersubsidi.
Dijelaskan Made tetap dilakukan pencatatan terhadap truk-truk yang tidak seharusnya menggunakan BBM bersubsidi. Sehingga pada saat terdapat pemeriksaan bisa ditelusuri Pertamina.
“Di atas 100 liter harusnya itu tidak menggunakan solar subsidi. Tapi tetap kita catat, suatu saat ketika ada pemeriksaan nopol-nopol mana saja yang menggunakan solar subsidi, nanti akan bisa dicari” tegas Made.
Made berharap, jika terjadi antrean kendaraan dan kelangkaan BBM di SPBU, masyarakat dapat melaporkan kepada pihak Pertamina dengan melampirkan gambar dan lokasi SPBU.”Dimana lokasinya, nanti kita cek” tutup Made. (rel)