Perusahaan ingin mengimplementasikan CRM, namun masih ragu karena takut ada penolakan dari tim? Dalam menerapkan teknologi baru, tentu akan muncul ketakutan di kalangan tim. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang efektif untuk memahami kekhawatiran mereka.
Dimulai dengan membangun kepercayaan diri tim, bukan hal yang mustahil bagi tim dengan label ‘anti teknologi’ dapat bertransformasi menuju digital dengan sukses. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan bagaimana cara memahami akar masalah dari resistensi teknologi dan manfaat jangka panjang dari implementasi CRM terhadap bisnis.
Selain itu, kamu juga akan menemukan strategi–strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi resistensi implementasi CRM pada tim. Mari kita lanjutkan pembahasannya ke bagian pertama!
Memahami Akar Masalah Resistensi Teknologi CRM pada Tim
Sikap skeptis tim terhadap implementasi CRM tidak muncul tanpa alasan. Ketakutan terhadap perubahan, kurangnya pengetahuan teknologi, serta kekhawatiran tentang penggunaan CRM bisa menjadi akar masalah yang tidak disadari oleh perusahaan.
Untuk mengatasi resistensi ini, penting untuk memberikan pemahaman secara berkala kepada anggota tim.
Implementasi CRM Itu Mudah Jika Dimulai dengan Benar
Kekhawatiran pertama yang muncul adalah ketakutan anggota tim atas penggunaan CRM yang rumit. Padahal, dengan pendekatan yang benar, perusahaan dapat meyakinkan anggota tim bahwa CRM dapat menjadi solusi untuk menyederhanakan proses kerja sehari-hari.
Di samping itu, perusahaan juga perlu fokus dalam menjabarkan manfaat CRM kepada anggota tim secara bertahap. Dengan begitu, implementasi CRM dapat secara perlahan diterima oleh anggota tim dan memberikan hasil yang diharapkan.
Membangun Pola Pikir bahwa CRM dapat Digunakan Semua Orang
Selain itu, pola pikir bahwa teknologi hanya diperuntukkan kepada kalangan melek teknologi juga dapat meningkatkan resistensi terhadap implementasi CRM. Untuk itu, perusahaan perlu mengubah pola pikir ini, dan meyakinkan tim bahwa teknologi dapat digunakan oleh semua orang, termasuk mereka yang kurang mahir teknologi.
Selain itu, hal ini juga perlu diimbangi dengan edukasi dan pelatihan yang tepat, agar tim terbantu dalam memahami fungsi serta manfaat CRM. Tunjukkan pula contoh nyata dari penggunaan CRM. Dengan membangun pola pikir yang positif, tim akan lebih terbuka dan siap untuk mengadopsi teknologi baru.