Paling kurang media yang melamikan kerjasama itu menimal menerbitkan berita pemeritah daerah itu sebanyak 20 berita dan satu banner dengan nilai kontrak Rp 3000 juta perbulan,”ujarnya
Sedangkan kerjasama melalui media cetak tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di Bukittinggi yaitu dengan berlagganan koran dan memasang advetorial, namun durasi dan koran yang berlangganan disesuaikan dengan kebutuhan.
Kemitraan yang dibangun itu tidak saja dengan media, tapi juga dengan PWI tempat berhimpunya wartawan. Bahkan untuk mendukung kegiatan PWI itu,pemkab Muba menghibahkan salah satu bangunan untuk kantor PWI Muba.
Tak hanya itu setiap kegiatan PWI juga disport oleh pemerintah setempat, seperti kegiatan Ujian Kopentesi Wartawan dan kegiatam studi banding kebeberala daerah untuk menambah wawasan dan kopetenai wartawan tersebut.
Kemudian terkait dengan penanganan covid prmerintah Muba bersama forkopinda dan stakeholder lainya seperti PWI selalu bahu membahu memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak mulai dari penyediaan Ruang Isolasi serta diikuti dengan fasilitas untuk Pencegahan dan Penanganan COVID-19, Bantuan Sembako, Masker, dan bantuan uang tunai pemulihan Ekonomi UMKM di masa Pandemi.
Ketua PWI Muba Herlin Koisasi SH juga mengakui bahwa perhatian dari pemerintah Muba kepada PWI Cukup tinggi, hal dirasakanya setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PWI selalu disport oleh pemeritah daerah, seperti kegiatan sosial PWI Peduli dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid 19.
Dalam kegiatan, PWI Peduli langsung mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan bantun. Selaim itu pihaknya juga memberikan masker di jalan raya, bersama dengan dinas instansi terkait dalam pelaksanaannya.
” Untuk program Study Banding kami bersyukur mendapatkan bantuan dana hibah dari pemerintah kabupaten Musi Banyuasin sehingga dapat berkunjung serta belajar kepada PWI Pusat dan Dewan Pers dan dilanjutkan melakukan kegiatan lainnya yang bersifat edukasi seperti Coaching Clinic dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” beber Herlin dihadapan Rekan-rekan PWI Bukit Tinggi.
Sementara catatan penting yang dapat diambil dari kunjungan ke PWI Cabang Sumatera selatan untuk meningatkan kesejahteraam anggotanya, PWI setempat melakukan berbagai inovasi salah satu inovasi yang sangat dirasakan manfaatnya oleh anggota adalah membuat gerai cafe yang disebut dengan kedai Ngopi Cow “Gobrol Puntar Caro Wartawan”
Kehadiran Kedai Ngopi Cow itu telah mampu meningkatkan kejejahraaan anggota PWI, karena hasil dari Kedai Ngopi Cow itu dibagi dua dengan PWI.
Hal itu diakui oleh ketua PWI Cabang Sumsel, Firdaus Komar, kehadiran Kedai Ngopi Caw yang didirikan dihalaman kantor PWI sumsel itu telah dapat membatu keuangan bagi PWI.
Selain itu di PWI Sumsel seluruh kordinator bidang di PWI jalan semua termasuk bidang advokasi. Bidang ini tidak hanya memberikan batuam hukum untuk anggota tapi juga untuk masyaramat umum. (gindo)