PADANG – Wakil Gubernur Nasrul Abit kembali meminta kepada petugas yang menjaga pintu masuk agar benar-benar mencatat orang yang bisa di tracking. Sehingga orang itu benar-benar bisa diawasi.
Hingga kini katanya, berdasarkan laporan notifikasi sudah ada sebanyak 25.690 yang sudah masuk Sumbar. Diharapkan perantau yang datang itu benar-benar untuk disiplin, agar transparan.
“Ini bukan aib, jika perantau yang pulang disiplin, maka masyarakat di kampung aman. Kita bukan memusuhi perantau, tapi tolong disiplin dan bekerjasama, melaporkan diri dan melakukan karantina mandiri,”sebutnya.
Dikatakannya, jika tidak disiplin, maka upaya pemerintah untuk mencegah korona ini tidak akan pernah habisnya. Karena tidak jelas, kapan peratau pulang, bagaimana memantaunya.
Berdasarkan kajian tim ahli COVID-19, Sumatera Barat bisa mencapai puncak penyebaran penyakit berbahaya ini saat lebaran nanti.
Tim ahli yang dibentuk Pemprov Sumbar tersebut terdiri dari peneliti dari beberapa universitas. Dalam kajiannya hal itu bertepatan dengan momen pulang kampung, yang telah menjadi tradisi tahunan perantau asal Sumatera Barat.
Nasrul Abit berhadap, agar semua Kabupaten dan Kota terutama di sembilan pintu masuk jalur darat serta Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mendata semua pendatang ini. Melaporkan, mencatat berapa jumlah orang yang datang perhari. Kemudian sampaikan langsung ke Bupati atau gugus tugas Kabupaten atau kota masing-masing, sehingga mereka itu benar-benar tercover.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kata Nasrul, juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak berpandangan negatif terhadap mereka yang terpapar COVID-19. Karena, penyakit ini bukanlah aib. (hms sumbar*)