BUKITTINGGI -Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharulah menilai, secara global sistem ekonomi dan keuangan syariah saat ini sedang bertumbuh pesat, bahkan telah menjadi gaya hidup dibeberapa negara. Gubernur menilai itu sebagai sebuah peluang bagi pelaku industri halal di Sumbar
“Trend Halal Lifestyle tidak hanya marak di negara muslim tetapi juga pada negara-negara non muslim. Salah satu penyebabnya adalah semakin tingginya kesadaran akan pola hidup sehat, banyak pihak yang meyakini bahwa halal itu identik dengan higienis, itu adalah peluang bagi pelaku industri halal di Sumbar,” terang Gubernur saat membuka Festival Ekonomi Syariah Minangkabau (FESMINA) dan Festival Ekonomi Digital (FEKDI) di Bukittinggi, Kamis (13/7/2023).
Ia menjelaskan, jangkauan Trend Halal Lifestyle itu cukup luas, tidak hanya terkurung pada sektor makanan dan minuman halal semata tapi juga busana, destinasi wisata, obat-obatan serta kosmetik. Membuat peluang pengembangan dan penggarapannya menjadi sangat terbuka.
Dewasa ini banyak negara yang berambisi menjadi pusat industri halal dunia, seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Malaysia dan termasuk Indonesia.
“Sumbar sangat berpotensi untuk menjadi pusat pengembangan industry halal di Indonesia, mayoritas warga yang beragama Islam menjadi daya dukung untuk itu. Kita harus ambil peluang ini,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menegaskan Pemprov Sumbar mengapresiasi kegiatan Festival Ekonomi Syariah Minangkabau (FESMINA) dan Festival Ekonomi Digital (FEKDI) Tahun 2023 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia.
Menurutnya kegiatan yang diselenggarakan mulai 13-16 juli ini merupakan bagian dari program kegiatan pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Sumbar.
“Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi masyarakat Sumbar, ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan, sangat sesuai dengan falsafah ABS-SBK,” kata Mahyeldi.
Dalam pengembangan ekonomi syariah di Sumbar, Mahyeldi mengaku pihaknya telah menjadi gerbong terdepan di Indonesia. Itu ditandai dengan banyaknya program yang telah diinisiasinya terkait hal itu.
Terakhir, pada 26 Mei lalu, Pemprov Sumbar dianugerahi penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2023 oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Pemprov Sumbar meraih 9 penghargaan dari 10 kategori penghargaan yang diperlombakan.
“Sumbar sudah selangkah lebih maju dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia dalam hal pengelolaan ekonomi syariah. Pertumbuhannya cukup signifikan, itu ditandai dengan diraihnya Anugerah Adinata Syariah Tahun 2023 oleh Sumbar,” ungkapnya.
Meskipun telah menunjukkan trend positif, ia tetap berharap dukungan dari semua pihak untuk menambah laju pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sumbar. Salah satunya melalui Gerakan Minangkabau Berwakaf.