Supardi: Orangtua Jangan Ikut Kecanduan Judi Online

Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyerahkan piagam pada peserta pertemuan pilar-pilar sosial Kota Payakumbuh baru-baru ini di Payakumbuh-ist

Bukittinggi – Ketua DPRD Sumbar, Supardi prihatin melihat banyaknya masyarakat yang kecanduan judi online. Apalagi yang bermain judi online ini bukan hanya anak muda, namun juga para orangtua.

Ia mengatakan, sejak dulu, judi sudah menjadi penyakit masyarakat yang merusak tatanan kehidupan dan sangat susah dihilangkan. Namun bedanya, sekarang lebih mudah orang terjerat judi online karena sudah bisa diakses melalui gadget.

Supardi menyebut jika hanya mengandalkan pemerintah, maka mustahil bisa memberantas persoalan sosial ini.

“Banyak kasus di lingkungan kita, ayah dan anak, bahkan ibu ikut-ikutan judi online melalui gadget masing-masing. Jika ini sudah terjadi bagaimana cara orang tua melarang agar anaknya tidak terlibat judi? yakinlah, judi ini adalah pintu gerbang untuk tindakan kriminalitas lain,” kata Supardi.

Supardi dihadapan peserta Pertemuan Pilar-Pilar Sosial se-Kota Payakumbuh, mengimbau peran aktif seluruh masyarakat untuk menghentikkan judi online ini.

“Jangan sampai “tungkek mambaok rabah”, jangan sampai peserta pertemuan pilar sosial ini ikut pula main judi online. Padahal seharusnya bapak dan ibu peserta adalah garda terdepan pemberantasan judi online,” tegas Supardi dihadapan 80 peserta Pertemuan Pilar Pilar Sosial angkatan IV, 28 Juni lalu di Bukittinggi.

Judi, kata Supardi, hanya salah satu persoalan sosial yang menjadi ancaman masyarakat. Banyak persoalan lain seperti narkoba, LGBT, stunting, kemiskinan dan beragam permasalahan lain.

“Mengatasi persoalan ini harus dilakukan secara bersama, jangan hanya mengandalkan dinas sosial atau pemerintah saja. Semua pihak harus terlibat aktif melakukan pengawasan dan sosialisasi di lingkungan masing – masing,” harap Supardi.

Untuk diketahui, pertemuan Pilar Sosial yang digelar Dinas Sosial Provinsi ini berasal dari dana pokok pikiran (pokir) Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Untuk Tahun 2024 digelar sebanyak 19 angkatan, khusus bagi masyarakat Kota Payakumbuh.

Peserta pilar sosial ini berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari karang taruna, organisasi sosial, organisasi perempuan, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kota Payakumbuh.

Dalam pertemuan itu, peserta diberikan materi tentang berbagai hal. Tetapi yang menjadi fokus adalah mendeteksi persoalan sosial dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi di lingkungan masing – masing.

“Kepada para peserta kami berharap memberi manfaat, sehingga ilmu yang didapatkan bisa ditularkan ke masyarakat di lingkungan masing masing. Kegiatan Pilar Sosial ini hanya dilaksanakan di empat daerah, tetapi masyarakat yang paling banyak terlibat adalah di Kota Payakumbuh. Ini tidak lepas dari perhatian Pak Supardi terhadap Kota Payakumbuh,” tutup Kabid Pemberdayaan Sosial, Dinsos Sumbar, Rumainur.(t)