PAYAKUMBUH – Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi, menampung aspirasi ratusan guru SMK se-Kota Payakumbuh dalam agenda reses perorangan, Sabtu (22/7).
Dalam kesempatan itu para guru mengungkapkan sejumlah aspirasi seperti kebutuhan iven kompetisi keahlian SMK tingkat nasional hingga kekurangan murid pada SMK swasta.
“SMK yang ada di Payakumbuh memiliki peluang untuk menciptakan produk-produk inovatif yang bisa berguna untuk dunia industri, pada 2024 mendatang kita akan mengadakan SMK Expo di kota ini,” kata Supardi saat memberikan sambutan.
Dia mengatakan, iven SMK Expo akan melibatkan dunia industri, dimana produk inovatif SMK yang ditampilkan adalah terbaru dan terbarukan. Produk itupun juga belum ada dipasaran, sehingga dengan event berskala nasional itu diharapkan akan ada transaksi-transaksi dengan pelaku industri.
SMK yang ada di Payakumbuh memiliki peluang untuk melahirkan entrepreneur muda potensial mengingat fasilitas yang dimiliki cukup memadai.
Dia mengatakan konsep SMK Expo yang akan diadakan hampir mirip dengan kompetensi tahunan Lomba Keahlian SMK (LKS) namun bedanya dengan SMK Expo adalah melibatkan dunia industri. Kita berharap SMK di Kota Payakumbuh berkomitmen untuk mewujudkan ivent ini.
“Jadi kita tantang kepala sekolah dan guru-guru untuk melahirkan produk terbaru dan terbarukan selama enam bulan kedepan, sehingga bisa ditampilkan pada SMK Expo,” katanya.
Dia optimis SMK yang ada Payakumbuh mampu bersaing pada tingkat nasional bahkan internasional, sebelum diadakannya SMK Ekspo ratusan guru SMK se Kota Payakumbuh akan mendapatkan bimbingan teknis terlebih dahulu.
Sementara itu Kasi SMA/SMK/SLB Dinas Pendidikan Sumbar Iyus mengatakan, semoga acara yang difasilitasi Ketua DPRD Sumbar ini memberikan dampak positif terhadap kelangsungan SMK di Payakumbuh. Secara keseluruhan guru SMK di Payakumbuh sebanyak 444 orang, 50 persennya adalah honorer.
“Jadi 50 persen dari 444 tenaga pendidik SMK di Payakumbuh adalah honorer,” katanya.
Sementara untuk Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Payakumbuh berjalan lancar, hanya saja ada masalah dari wali murid yang tidak tertampung dalam sistem tersebut.
Sementara itu guru SMK Kosgoro 2 Payakumbuh Rina mengatakan, sebagai sekolah swasta kita menghadapi persoalan dasar, yaitu siswa yang diterima tidak sebanding dengan negeri. Jadi SMK terus mengalami kekurangan siswa, kondisi itu merata di SMK Kota Payakumbuh.