Survei Voxpol; 80,3 Persen Masyarakat Sumbar Ingin Mahyeldi Lanjut jadi Gubernur

Mahyeldi-Vasko

Hasil survei mengungkapkan bahwa pemilih di Sumbar cenderung rasional, dengan 63,7 persen memilih berdasarkan kinerja, pengalaman, visi, misi, dan program yang ditawarkan.

Sementara 14,3 persen pemilih mengedepankan faktor sosiologis seperti agama, asal daerah, dan suku, sedangkan 16,3 persen mempertimbangkan faktor psikologis, termasuk karakter dan penampilan fisik.

Pemilih yang rasional itu menurut Pangi membuat politik uang tidak akan efektif di Sumbar. Apalagi, dari hasil survei, pendapatan masyarakat Sumbar juga sudah cukup tinggi. Hanya sekitar 19,9 persen yang memiliki pendapatan di bawah 700 ribu.

“Dengan data ini, pasangan calon kepala daerah yang mencoba menggunakan politik uang bisa-bisa kecele. Uang habis, tapi suara tidak bertambah,” katanya.

Pangi Syarwi menyebut 69,8 persen pemilih yang disurvei menyatakan sudah mantap dengan pilihan mereka, artinya akan sulit mengubah arah pilihannya saat pencoblosan pada 27 November 2024. Namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori swing voters. Sisa 9,3 persen responden menyatakan tidak tahu.

Sementara itu, pengamat Politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra menilai survei yang dilakukan sangat serius, dilihat dari waktu pelaksanaan yang sampai 10 hari.

“Untuk Sumbar, itu luar biasa. Artinya aspek ketelitiannya tercapai. Sampel juga sangat wakili yaitu 800 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakuka face to face, quality control juga luar biasa sehingga hasilnya layak dipercaya,” katanya.

Ia menilai sampel berhasil menggambarkan kondisi Sumbar secara keseluruhan dari jumlah penduduk, demografi penduduk (jumlah laki-laki dan perempuan) yang seimbang. Usia dari responden juga tidak jauh berbeda dengan data statistik.

“Hasil survei yang disampaikan, ternyata tidak jauh berbeda dari hasil survei sebelumnya yang kami lakukan terutama dari sisi elektabilitas,” katanya.
Menurutnya berdasarkan data survei, ternyata Vasko cukup memberikan insentif elektoral pada Mahyeldi. Artinya ketika hasil survei yang memisahkan calon gubernur dengan wakil gubernur dengan hasil survei ketika digabungkan, angka elektibilitas meningkat.

Sementara untuk Calon Gubernur Sumbar nomor urut 2 Epyardi Asda-Ekos Albar, sosok Ekos ternyata masih kurang dikenal. Tingkat popularitas relatif rendah, tingkat penerimaan juga relatif rendah. Elektabilitas tidak memberikan insentif bagi Epyardi Asda.

Survei Voxpol Center Research and Consulting dilakukan antara 7 hingga 16 Oktober 2024, dengan populasi sampel dari 19 kabupaten dan kota. Jumlah total sampel adalah 800 orang, dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan. Margin of error survei ini lebih kurang 3,47 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode yang digunakan adalah survei tatap muka dengan aplikasi Android i-Voxpol untuk memastikan data yang terukur, dan dilakukan double spotcheck terhadap 20 persen dari total sampel secara acak. Responden tersebar proporsional di 19 kabupaten dan kota. (r)