PADANG – Sebanyak 15 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota dan Kabupaten di Sumbar bersepakat menolak adanya surat dukungan dari pemilik suara (Cabang Olahraga dan KONI daerah) sebagai syarat wajib seseorang maju menjadi Ketua Umum KONI Sumbar di ajang Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) mendatang.
Kesepakatan itu di sampaikan
Ketua Forum Koordinator Ketua KONI kota dan kabupaten se-Sumbar Tommy Irawan di Padang, Selasa (25/4) dalam pertemuan dengan seluruh Ketua KONI kota dan kabupaten di Sumbar untuk menolak hal ini.
Dirinya menjelaskan syarat dukungan dengan ambang batas 30 persen dari jumlah cabang olahraga yang ada tidak diatur dalam AD/ ADRT KONI. Bahkan syarat ini menjadi batu sandungan bagi calon yang ingin memajukan olahraga Sumbar.
Menurut dia saat ada Musorprov, KONI kota dan kabupaten ini kerap diobok-obok oleh kepentingan calon yang meminta dukungan sebagai syarat untuk maju.
“Seakan-akan kami ini hanya dibutuhkan saat ingin pemilihan saja. Kami sepakat semua untuk memiliki satu kandidat dari salah satu Ketua KONI dan dukungan yang telah kita berikan ke calon sebelumnya tidak berlaku. Ini kesepakatan kami,” kata Tomy kepada jurnalis.
Selain itu, saat ini Plt Ketum KONI dan Sekum malah sibuk mengumpulkan dukungan sebagai syarat maju bukan mempersiapkan Musorprovlub ini dengan sebaik-baiknya.
“Panitia kabarnya sudah terbentuk namun ada celetukan mereka menunggu dukungan lengkap baru menggelar Rapat Koordinasi dengan Cabor dan KONI kota dan kabupaten.Ini kan tidak benar,harusnya kita Rakor dulu untuk menentukan tata cara Musorprovlub ini. Ada pembentukan steering comitte, panitia hingga TPP,”kata dia.
Sementara Ketua KONI Kota Solok Rudi Horizon mengatakan dalam pertemuan itu ada 12 Ketua KONI Kota dan Kabupaten yang berkumpul, semua sepakat dan menandatangani penolakan tersebut.
Sementara tiga Ketua KONI lain menyampaikan keikutsertaannya namun tidak dapat bergabung. Kemudian empat Ketua KONI yang tidak datang yakni Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok.
“Sejauh ini kabupaten Solok akan ikut namun mereka terkendala beberapa hal,” kata dia.
Ia mengatakan seluruhnya bertekad agar olahraga Sumatera Barat ini menjadi baik dan dipimpin oleh orang yang benar-benar ingin memajukan olahraga.
“Kita ingin pemilihan ini demokrasi dan sportif dengan meniadakan surat dukungan ini karena ada pihak yang berusaha mengumpulkan dukungan sebanyak-banyaknya agar dapat menang secara aklamasi. Kita solid memperjuangkan ini,” kata dia.