PAYAKUMBUH-Pelaksanaan ASN Berkurban tahun depan ditargetkan sebanyak 50 ekor sapi yang masih akan dijadikan randang. Langkah ini diambil karena daging kurban yang diganti dengan randang, dinilai lebih efektif dan MUI membolehkannya.
Untuk itu, Pemko Payakumbuh akan mengajak jajarannya untuk mendukung program ini dengan lebih banyak lagi hewan yang disebelih.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, kepada Singgalang, Sabtu (8/8), mengatakan, program ASN Berkurban itu sebuah pembuktian dan komitmen dari ASN dalam menjalani perintah Allah SWT yang diserukan Nabi Ibrahim AS.
“Semangat ini harus dipelihara dan ditingkatkan. Sehingga eksistensi ASN di tengah masyarakat, kian dirasakan dalam berbagi kepada publik. Saya minta, ASN Berkurban Tahun 1442 Hijriyah, harus lebih tinggi loncatannya. Kalau bisa mencapai 50 ekor sapi,” ujarnya, di Payakumbuh.
Menurutnya, pada program ASN Berkurban tahun ini menggelar ASN Berkurban secara perdana. Dan baru 5 ekor sapi yang disembelih dengan 35 peserta. Dimana daging kurban ASN sebanyak 5 ekor sapi itu, dibuat randang. Semuanya daging as, seberat 125 Kg. Tapi, total daging yang bisa di randang hanya 107 Kg, karena harus dikeluarkan lemaknya.
Hingga randang rampung dalam kemasan, diperoleh 428 bungkus randang dengan masing-masing seberat 250 gram.
“Randang itu dikemas dalam kemasan alumunium foil dan telah disalurkan kepada 288 warga kurang mampu di 46 kelurahan. Sedangkan, 140 bungkus diberikan kepada 35 peserta qurban.
Masing-masing peserta kebagian 4 bungkus atau 1 Kg. Sementara untuk daging non as, jeroan dan cincang disalurkan kepada 300 pegawai kontrak atau THL disejumlah perangkat daerah dan warga diseputar lokasi rumah potong hewan (RPH). Penyembelihan dilakukan, di RPH Provinsi Sumbar di Kotopanjang Payobasung, Payakumbuh Timur.
Menyikapi keinginan dari walikota itu untuk meningkatkan jumlah hewan kurban tahun depan, direspon Wawako Erwin Yunaz, selaku inisiator ASN Berkurban. Dalam rapat pembubaran panitia ASN Berkurban 2020, Erwin meminta pimpinan perangkat daerah mulai dari sekarang memotivasi staf agar ikut serta berkurban.
“Kegiatan ASN Berkurban tahun 2020 ini sudah dilaporkannya kepada Menteri Koperasi UKM, Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian. Dua dari tiga menteri itu, bahkan sudah menjanjikan untuk ikut serta berkurban masing-masing satu sapi tahun depan. Menteri saja di Jakarta sana, mau ikut berpartisipasi. Masa kita ASN di Payakumbuh minim kepersertaannya. Makin banyak jumlah sapi yang disembelih, kian banyak jumlah randang yang diperoleh dan bisa dibagi kepada warga,” ucapnya.
Payakumbuh yang kini membranding kotanya sebagai City of Randang, dengan kegiatan ASN Berkurban, memiliki dampak cukup besar dalam membangun semangat sosial di kota itu. Randang dibuat tenaga profesional di Sentra Randang milik Dinas Naker Perindustrian itu, dijamin higenis. Diolah dengan peralatan yang cukup canggih dengan hasil produksi standar ekspor. Dibawah koordinator Kepala Dinas Nakerin Payakumbuh, Wal Asri.
“Membagi randang kurban kepada masyarakat banyak, secara tak langsung ikut mensosialisasikan randang Payakumbuh kepada publik. Kita yakin, di Indonesia kemungkinan hanya ASN Payakumbuh yang memulai acara berbagi dalam bentuk berkurban randang ini,” pungkas Erwin. Yuke