PADANG PARIAMAN – Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan rencana program penataan perlintasan sebidang di wilayah Sumatera Barat, Wakil Bupati Padang Pariaman mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama dengan Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Selasa (12/10) di Hotel Truntum Padang.
Rakor ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keselamatan dan rencana program penataan perlintasan sebidang yang melibatkan seluruh stakeholder yang dilalui jalur kereta api dari Padang menuju Pariaman dan Lubuk Alung menuju Kayutanam dari pemerintah provinsi, kabupaten, kota hingga kecamatan.
Wakil Bupati Padang Pariaman dalam paparannya menyampaikan, jalur kereta api dari Naras ke Sungai Limau diaktifkan kembali. Ini juga dapat mempermudah akses transportasi masyarakat dengan menggunakan moda transportasi kereta api.
“Jalur kereta api dari Naras ke Sungai Limau agar dapat diaktifkan kembali, karena hal ini dapat mempermudah akses masyarakat yang sebelumnya sudah ada rencana untuk meneruskan jalur perkeretaapian untuk sampai ke Sungai Limau untuk dilanjutkan,” kata dia.
Dan untuk diketahui bersama, katanya, bahwa saat ini juga masih ada stasiun kereta api yang lama dekat Kantor Camat Sungai Limau.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat Heri Nofiardi mengatakan, Rakor ini diselenggarakan untuk melakukan tindakan tegas dalam pengelolaan perlintasan sebidang.
“Kita harus melakukan tindakan tegas dalam penataan sebidang ini. Kita tidak ingin saudara, keluarga dan anak cucu kita menjadi korban dari tanggungjawab kita ini. Harus dilaksanakan walau dalam pelaksanaan sangat menguras tenaga,” ujar dia.
Menurutnya, perlintasan sebidang yang sangat banyak ini harus dibenahi. Kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi di masa yang akan datang. Mari ciptakan transportasi yang berkeselamatan, terus lakukan pembenahan perkeretaapian sehingga dapat meminimalisir jumlah kecelakaan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada undangan yang telah hadir dalam Rakor ini. “Mari bersama membenahi perkeretaapian di Sumatera Barat, terutama pada perlintasan sebidang,” ungkapnya.
Permasalahan kecelakaan pada perlintasan kereta api menjadi titik fokus Kepala Balai Teknis Perkeretaapain Sumatera Bagian Barat. Ia mennyebutkan, bahwa kecelakaan pada perlintasan kereta api dapat dilakukan dengan peningkatan pengamanan perlintasan sebidang serta dengan melakukan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Banyaknya kejadian laka dikarenakan pelanggaran oleh pengemudi dan gagal mengidentifikasi hazard, juga gagal mitigasi dan dari Januari hingga Juli 2021 telah terjadi kecelakaan di jalur kereta api sebanyak 24 kali, dan dari Juli hingga September sudah terjadi 4 kali,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman Rifki Monrizal Nasrida Putra menyebutkan, daerahnya memiliki rel yang sangat panjang. Dari 17 kecamatan yang ada, tujuh diantaranya dilewati oleh rel kereta api, dari Duku ke Kayu Tanam dan Duku ke Kuraitaji.
“Saat ini kita masih mendata jumlah perlintasan sebidang dengan mengidentifikasi pada kecamatan dan nagari, untuk menentukan perlintasan sebidang yang masih dipakai dan yang sudah tidak digunakan,” katanya.
Permasalahan yang terjadi, katanya, masih kurang rambu, pencahayaan dan direncanakan pihaknya akan melakukan sosialisasi nagari atau kecematan yang berada di perlintasan tersebut. (501)