TUA PEJAT – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai, Sermon Sakerebau mengungkapkan pada tahun ajaran 2018/2019 ini, Kabupaten Kepulauan Mentawai belum siap untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan pada akhir Maret mendatang.
“Ini adalah sangat menantang bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan di Mentawai ini. Salah satu program pemerintah itu adalah bahwa diwajibkan sebetulnya secara nasional, bahwa ujian sekarang ini tingkat SMP dan SMA itu harus berbasis komputer. Untuk kasus di Mentawai, ada 23 SMP yang sudah siap untuk mengikuti ujian akhir di 2019 ini. Apakah Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah siap untuk ujian berbasis komputer itu, saya mau sampaikan bahwa sampai saat ini, 2019, Mentawai belum siap,” ujar Sermon, Jumat (1/2).
Keterbatasan sarana penunjang seperti komputer dan jaringan internet di sekolah-sekolah serta kualitas sumber daya manusia tenaga pengajar diakui Sermon menjadi penghambat belum dapat terlaksananya penerapan UNBK pada tahun ini.
“Alasannya pertama adalah sarana, yang kedua guru, guru-guru kita secara SDM itu juga belum siap. Memang kemarin kita sudah rencanakan untuk minimal satu sekolah dulu untuk di kabupaten ini, tapi ternyata belum siap,” imbuhnya.
Ke depan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai masih terus berupaya untuk menerapkan UNBK, minimal satu sekolah percontohan pada 2020 mendatang. Untuk itu, kekurangan sarana dan peningkatan kualitas tenaga guru pun akan ditingkatkan.
“Kita berharap komunikasi, koordinasi dengan Kominfo itu bisa berjalan, karna salah satu penghambat adalah signal di Mentawai sangat lelet, bergeser saja sedikit sudah tidak konek lagi. Tentu ini akan kita upayakan, kita persiapkan sarana dan prasarana supaya ujian ini tak terkendala. Kita tidak mau ketika ada ujian tiba-tiba blank semua, maka ujian dinyatakan gagal dan akan berimbas kepada ujian anak-anak kita. Jadi betul-betul kita siap dulu,” tutupnya. (Ricky)