Maklum, di keluarga konsisten menerapkan protokol kesehatan sejak pandemi mulai melanda Sumatera Barat Maret 2020 lalu. Istri yang juga jurnalis sebuah media online di Padang hanya bekerja dari rumah. Ibu dan ayah mertua tidak lagi shalat jamaah ke masjid dan mushalla. Mereka berjamaah di rumah saja. Saya saja yang hidup dengan aktivitas normal, hanya saja tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Menjelang sore saya sempatkan ke rumah. Di pintu istri sudah siap dengan dua tas berisi pakaian dan perlengkapan kerja serta bekal buat saya. Dengan mata agak berkaca-kaca, dia lepas saya untuk hidup di kantor teman beberapa hari berikutnya. “Jaga diri ya,” katanya singkat.
Hari-hari berikutnya saya lalui di kantor teman. Ada lima orang dengan saya karantina mandiri di kantor pengacara ini. Tentunya aktivitas kantor tersebut tutup untuk sementara. Saya hidup dengan mereka yang pernah kontak dengan yang positif Covid. Bahkan ada yang sudah kehilangan penciuman. Demi tak bawa virus ke rumah, saya bertegas-tegas saja jaga jarak meski sama-sama hidup dalam satu kantor.
Cuci tangan tiap sebentar, dan pakai masker. Bahkan saat waktu makan tiba kami tetap berjarak. Hanya saat olahraga tenis meja agak berdekatan. Pagi disempatkan berjemur dan sore olahraga. Saya juga rutin konsumsi vitamin c, obat herbal, bahkan antibiotik yang direkomendasikan seorang dokter kenalan rekan-rekan di sana. Kami anggap saja sudah positif Covid, sehingga peningkatan imun jadi hal utama.
Di sela-selanya, saya tetap bekerja sesuai tuntutan kantor. Hanya tidak masuk kantor saja. Sekali dua kali saya memang datang ke kantor, tetapi jaga jarak dan menggunakan masker. Tapi hanya sebentar saja.
Tiap dua hari istri datang ke kantor. Tapi hanya sampai pagar. Dia gantungkan makanan dan pakaian untuk saya di pagar. Bicara dari jauh, lalu dia pun berlalu pulang. Pesannya tetap itu ke itu saja, jaga makanan dan banyak istirahat. Istri rekan yang lain begitu juga. Datang tiap 2 hari membawa pakaian dan makanan.
Hari kesembilan, hasil tes swab kawan-kawan pengacara ini keluar. Alhamdulillah negatif. Satu rekan yang sebelumnya positif dan menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang juga sudah sembuh alias negatif. Saya pun berkemas pulang.
Hasil kesepakatan, malam itu kami putuskan untuk tetap tidur di kantor. Anggap saja malam perpisahan. Besoknya, saya pun pulang menjalani hari-hari biasa dengan disiplin protokol kesehatan. (***)