Padang  

Taman Budaya Miliki Program Minimalisir Penggunaan Android buat Anak-anak

Dinas Kebudayaan Sumbar melalui Taman Budaya melaksanakan Pagelaran tari seni tradisi dibawakan anak-anak dari Sanggar Tari Cahayo Bundo dari Kota Padang dengan menampilkan beberapa tari tradisi dan lagu Minang. J.E Syawaldi

 

PADANG – Dinas Kebudayaan Sumbar melalui UPT Taman Budaya memunculkan program meminimalisir pengunaan Android buat para siswa. Salah satunya mengiatkan seni tradisi dalam bentuk pagelaran seni tradisi di Taman Budaya Sumbar, Kamis (10/6) yang dimainkan oleh anak-anak.

Pagelaran tari seni tradisi tersebut dibawakan Sanggar Tari Cahayo Bundo dari Kota Padang dengan menampilkan beberapa tari tradisi dan lagu Minang.

Kepala Taman Budaya Sumbar, Hendri Fauzan saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, anak-anak saat ini banyak habis waktunya mengunakan HP. Sehingga, mereka kurang punya waktu untuk kegiatan hal positif lainnya. Bahkan, mereka lebih mengenal budaya Korea dari budaya daerahnya sendiri.

Oleh sebab itu, melalui pagelaran seni tradisi ini Taman Budaya membuka ruang untuk anak-anak generasi penerus bangsa berkreasi dan beraktifitas positif. Selain itu, mereka pun semakin menggenal seni dan budaya daerah mereka sendiri.

“Kemajuan teknologi tak bisa kita hambat, namun harus pandai menyikapinya untuk hal-hal positif buat anak-anak kita selaku generasi penerus,” ujar Hendri Fauzan.

Selain itu, seni tradisi tersebut harus dilestarikan kepada mereka sebagai pemegang tongkat estafet. Jangan sampai anak-anak itu lebih mengenal budaya asing dari pada budaya mereka sendiri. Bila itu terjadi, mereka akan kehilangan jati diri.

Beranjak dari itu, Taman Budaya Sumbar terus melestarikan kesenian tradisi termasuk kepada generasi penerus bangsa tersebut.

Ditambahkannya, Sanggar Tari Cahayo Bundo tersebut membawakan beberapa tari diantaranya Tari Awan Bararak dan Indang Batabuah Disamping itu, dalam setiap penampilan tari diselingi dengan nyanyi Minang yang dibawakan oleh anak-anak tersebut. Kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga penonton yang hadir dibatasi dan live melalui Facebook Dinas Kebudayaan Sumbar. (syawal)