PADANG – Berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-60 pandemi covid-19 di Sumatera Barat, empat daerah masuk zona kuning atau risiko rendah. Bertambah dua daerah dari sebelumnya yakni Mentawai dan Kota Solok. Penetapan ini berlaku dari 9 Mei-15 Mei.
“Dua daerah sebelumnya Kota Pariaman dan Dharmasraya. Mudah-mudahan ini terus meningkat,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jasman Rizal, Minggu (9/5/2021).
Kembali Kota Pariaman menjadi yang terbaik minggu ini dengan skor tertinggi 2,99 (sesuai indikator kesehatan masyarakat).
Sedangkan 15 daerah masuk zona orange atau risiko sedang. Masing-masing Solok Selatan (skor 2,40), Padang (skor 2,38), Sijunjuang (skor 2,31), Sawahlunto (skor 2,29), Kabupaten Solok (skor 2,24), Pesisir Selatan (skor 2,20), Padang Pariaman (skor 2,20), Payokumbuah (skor 2,19), Padang Panjang (skor 2,18), Pasaman (skor 2,13), Agam (skor 2,13), Bukittinggi (skor 2,00), 50 Kota (skor 1,98), Pasaman Barat (skor 1,93) dan Tanah Data (skor 1,85).
Solok Selatan menunjukkan trend yang baik dalam penanganan penyebaran covid-19 di Sumatera Barat. Sedangkan Tanah Datar, Pasaman Barat dan 50 Kota berada pada zona paling buruk (skor dibawah 2,00).
Skor ketiga daerah itu mendekati zona merah. Diharapkan Satgas Covid-19 Tanah Datar, Pasaman Barat dan 50 Kota segera melakukan semua upaya yang dianggap perlu dan penting untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayahnya.
Kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 59 adalah 8,74 (Standard WHO 5,0), meningkat dari minggu sebelumnya di 8,27. Patut diwaspadai, positivity rate (PR) Sumatera Barat pada minggu ke 60 selalu berada pada posisi 10% sampai 23%.
Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus positif didominasi warga binaan dan daerah perkampungan akibat adanya curi start mudik oleh sebahagian masyarakat yang tidak terdeteksi. Hal ini juga dipicu karena rendahnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol covid-19 dalam aktifitas kesehariannya.(yuke)
