SAWAHLUNTO – Sebanyak 10 petugas medis dan pegawai RSUD Sawahlunto dikarantina di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sungai Durian usai menangani pasien yang diduga terinfeksi covid-19.
“Petugas medis dan pegawai RSUD yang menangani pasien yang diduga covid-19 itu, kita karantina sebagai antisipasi,” kata Walikota Sawahlunto, Deri Asta kepada jurnalis yang didampingi Wawak Zohirin Sayuti, Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris Gugus Tugas Adri Yusman dan Direktur RSUD Ardianof di Balaikota Lobang Panjang, Rabu (15/4).
Dikatakannya, 10 petugas dan pegawai RSUD yang dikarantina di BDTBT Sungai Durian, tiga dokter, 2 perawat dan pegawai lainnya. Pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 itu berasal dari daerah tetangga, Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung.
Sementara itu Direktur RSUD Sawahlunto Ardianof di menjelaskan, hasil tes cepat atau rapid test yang dilakukan rumah sakit menyimpulkan dugaan pasien terinfeksi covid-19. Meski begitu, hasil yang akurat ada pada swab hidung dan tenggorokan untuk analisa pasti positif atau negatif. “Hasil laboratorium pasien ini sudah bisa diketahui segera,” ujar Ardianof.
Ardianof lebih jauh menjelaskan, pasien laki-laki dari Padang Sibusuk datang ke RSUD Sawahlunto dengan keluhan demam sesak nafas. Selain itu, juga punya riwayat penyakit asma dan rabu basah. “Berdasarkan hasil rapid test itu padien dirujuk ke RS Ahmad Muchtar, Bukittinggi,” ujar Ardianof.(cong)