PADANG – Sempat vakum tahun lalu, akibat pandemi, ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) akan kembali digelar tahun ini. Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dalam hal ini Dinas Pariwisata Sumbar telah mempersiapkan seluruh rangkaian acaranya.
“Sekarang sedang tahap tender,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, kemarin.
Dia menyebutkan, penyelenggaraannya sudah dirancang akan dilaksanakan pada 4 hingga 10 September 2021 mendatang. “Ini sudah pasti dan telah terdaftar di UCI (Union Cycliste Internationale-Red),” sebutnya.
UCI adalah induk organisasi internasional olahraga sepeda. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional.
Novrial mengakui, pelaksanaan ditengah pandemi Covid-19 akan berdampak pada jumlah peserta. Paling tidak dia tetap berharap dan menargetkan sedikitnya ada enam negara yang bisa ambil bagian dalam ajang sport and tourism ini.
“Harapan kita bisa diikuti pebalap dari enam negara seperti sebelumnya. Kalau jumlah pebalapnya berkurang, tak jadi soal,” tegasnya.
Sejauh ini, diakuinya pula, sudah ada beberapa yang menyatakan siap turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini. Apalagi, belum banyak negara lain yang menyelenggarakan ajang balap sepeda, padahal para pebalap butuh arena untuk terus mengasah skill atau kemampuan membalapnya.
Berbeda dengan ajang sebelum pandemi, maka kali ini direncanakan etapen-nya dipersingkat. Kemungkinan menurutnya hanya ada enam etape, termasuk dua etape untuk Grand Fondo, yaitu ajang balap sepeda untuk para penggila sepeda yang datang sendiri dengan biaya sendiri.
“Mereka juga akan menikmati etape TdS. Sejauh ini, sudah banyak pecinta gowes dalam dan luar negeri yang akan ikut ambil bagian,” terangnya.
Grand Fondo sendiri bukan pebalap profesional. Mereka hanyalah orang-orang yang gila akan olahraga balap sepeda dan mampu menjajal sejumlah rute.
“Mereka ini akan jadi target kita. Wisatawan yang akan membalap, sehingga bisa memberikan pemasukan bagi daerah dari uang yang akan mereka belanjakan di sini,” terangnya. (yuni)