PADANG – Gubernur mengajak para pengunjuk rasa untuk lebih bijak dalam bersikap, jika itu tercatat sebagai aset negara sebaiknya tidak diolah secara ilegal kalaupun ada niat untuk itu lakukanlah sesuai aturan yang berlaku.
Mahyeldi juga mengatakan, tidak ada kebijakan negara yang niatnya untuk menzalimi masyarakat. Tapi sebaliknya semua untuk mensejahterakan masyarakat.
“Tidak ada satu pihakpun di negara ini yang berniat untuk mengusir masyarakat dari sana, apalagi yang sudah ditinggali selama puluhan tahun, tidak ada itu, saya yang menjamin,” ujar Mahyeldi
Mahyeldi menilai, untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini perlu kejujuran dan jangan ada yang ditutup-tutupi agar persoalan ini bisa dilihat secara utuh dan jernih. Sehingga nantinya dapat dirumuskan langkah penyelesaian yang objektif dan solutif sesuai aturan yang berlaku.
Terkait adanya pihak yang diamankan kemaren, Gubernur menegaskan itu murni kewenangan aparat penegak hukum.
“Terkait ada yang ditangkap, sebaiknya itu ditanyakan kepada pihak kepolisian, saya tidak terlalu paham tentang itu. Tapi jika tidak ada kesalahan saya rasa tidak mungkin akan diamankan, lebih jelasnya nanti koordinasikan dengan pihak kepolisian saja,” jelas Gubernur Mahyeldi.
Gubernur juga menawarkan, jika masyarakat ingin tau apa yang menjadi dasar dari pengamanan itu, ia bersedia untuk bersama-sama dengan masyarakat bertemu dengan pihak kepolisian.
“Jika memang perlu, saya siap bersama-sama dengan masyarakat bertanya kepada pihak kepolisian terkait alasan penahanan tapi untuk membebaskan itu tidak sesederhana itu, kita harus hormati proses hukum yang tengah berjalan,” ujar Gubernur
Setelah mendengar penjelasan Gubernur tersebut, masyarakat terlihat mulai tenang dan memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
Sebagai catatan, masyarakat air bangis sudah melakukan unjuk rasa selama 3 hari di halaman kantor Gubernur sejak senin (31/7) lalu. Gubernur sendiri diagendakan akan menemui pengunjuk rasa itu pada rabu (2/8) kemaren. Namun, pertemuan itu batal dilakukan karena para pengunjuk rasa tidak bersedia mengutus perwakilannya, mereka mau Gubernur yang mendatangi mereka kelapangan.
Sebelum meninggalkan lokasi, Gubernur Mahyeldi sempat dihadang oleh beberapa orang perwakilan mahasiswa yang menuntut agar tuntutan tertulisnya terkait dengan permasalahan Air Bangis ditandatangani. Namun Gubernur menolak permintaan tersebut karena menganggap ia dan masyarakat sama-sama telah memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
“Saya rasa ini sudah jelas, tidak perlu diperpanjang lagi. Kasihan masyarakat,” ucap Gubernur sebelum meninggalkan lokasi.(yose)