Dilihat rentang waktu kesempatan Rasulullah melaksanakan ibadah puasa yang hanya 9 tahun, singkat dibanding kita umat beliau. Yang telah berumur 40 tahun mungkin telah berpuasa selama 25 atau 30 tahun, tentu yang lebih tua dari itu lebih lama berpuasanya.
Namun dari sisi kualitas ibadah selama puasa, kita tentu saja tak bisa menyamai apalagi mengalahkan beliau. Bagaimana kebiasaan puasa beliau, tidak semuanya sama dengan kebiasaan kita dalam melaksanakan ibadah puasa?
Walaupun ada yang sama yakni sama-sama makan sahur, menahan lapar, haus dan nafsu serta menyegerakan berbuka tapi kebiasaan Rasulullah yang jauh bedanya dengan kita antara lain, pertama, tentang makanan berbuka. Rasulullah berbuka hanya dengan tiga biji kurma dan segelas air putih. Kalau tak adakurma hanya putih saja.
Kita berbuka mungkin ada juga dengan buah kurma, tapi kita siapkan bermacam minuman dan makanan seperti kolak, sarabi, onde onde dan bakwan, nyaris memenuhi perut dan lambung kita. Apakah Rasulullah berbuka dengan tiga biji kurma karena beliau miskin dan tidak ada makanan? Rasulullah kita ini orang kaya raya, beliau tidak miskin, tapi begitulah beliau mengendalikan diri beliau.
Kebiasaan kedua, Rasulullah tidak putus berzikir dan membaca Alquran dan sedikit sekali tidurnya. Tidak banyak bicara apalagi berkelakar. Kalau kita pada umumnya jarang yang baca Alquran dan berzikir, karena alasan sibuk, lelah dan ngantuk, maka tidur kita banyak sekali. Selain itu yang dipuasakan itu hanya makan minum saja, diantara kita gunjing jalan terus, bertele dilakukan juga, bahkan yang biasa bohong dikerjakan juga. Dengan alasan merintang rintang waktu menunggu berbuka, bermain mainlah, ada juga yang berdomino atau pergi ngabuburit istilahnya.