PAINAN-Untuk meningkatkan ekonomi keluarga, maka petani diminta menyingkirkan sifat malas. Kemudian dalam upaya peningkatan produksi pertanian, maka petani hendaknya menerapkan teknologi tepat guna, salah satunya Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) Udara Bersih Indonesia (UBI) yang memanfaatkan jerami sebagai pengganti mulsa.
Harapan itu disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar ketika acara Temu Teknologi sekaligus Tanam Perdana Kegiatan Sekolah Lapang Padi Tanpa Olah Tanam Udara Bersih Indonesia di Pondok Gapoktan Langong, Nagari Koto Barapak, Kecamatan Bayang, kemarin.
“Petani harus rajin bekerja mengolah lahan pertanian yang tersedia dengan menanami berbagai komoditi. Buang jauh-jauh sifat malas, karena kian hari kebutuhan keluarga terus meningkat,” ingat bupati.
Selanjutnya, bupati pada kesempatan itu juga mengajak petani di daerah ini mengolah lahan tidur agar tetap menjadi produktif. Lahan tidur muncul akibat kekeringan pada lahan sawah tadah hujan, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk komoditi selain tanaman padi yaitu tanaman jagung.
Dikatakan bupati, tanaman jagung bisa menjadi alternatif pada lahan tidur, terutama bekas sawah tadah hujan yang sudah mengalami kekeringan.
“Jagung saat ini memiliki pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin. Ini dikarenakan tingkat permintaan jagung pipilan yang masih cukup tinggi,” terangnya.
Menurutnya, jagung pipilan terutama sekali dibutuhkan untuk bahan makanan dan untuk pakan ternak, hingga kini tingkat permintaan pasar masih cukup tinggi.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Febriana pada kesempatan itu mengapresiasi Langkah Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang menerapkan teknologi tepat guna Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) Udara Bersih Indonesia (UBI) yang memanfaatkan jerami sebagai pengganti mulsa.
Dimana kata Febriana, teknologi tersebut diterapkan secara perdana pada Gapoktan Langong, Nagari Koto Barapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.
“Diharapkan Gapoktan Langong Nagari Koto Barapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan ini bisa menjadi percontohan bagi Gapoktan lainnya di Provinsi Sumatera Barat,” katanya. (son)