Agam  

Terjebak di Kandang BKSDA, Harimau Betina Simauang Alami Cedera Kaki

AGAM – Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) yang masuk kandang jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Taruyan, Nagari (Desa) Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam berkelamin betina.

Dokter Hewan Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi Yoli Zulfanedi di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan harimau itu berkelamin betina dengan usia sekitar 3-4 tahun.

“Harimau itu masih remaja dan belum pernah melahirkan,” katanya.

Ia mengatakan harimau itu dalam kondisi sehat, hanya mengalami luka pada bagian tubuh dan bisa ditangani atau disembuhkan.

Untuk telapak kaki terkelupas dan kaki depan bagian kiri mengalami luka sisa terkena jerat.

Selain itu, jari kaki depan bagian kiri juga puntung atau terputus terkena jeratan, sehingga hanya memiliki satu jari.

Sementara Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri mengatakan harimau berkelamin betina itu dinamai oleh masyarakat setempat, Simauang.

“Masyarakat sekitar menyepakati nama satwa ini Simauang,” katanya.

Ia mengatakan harimau itu masuk kandang jebak pada Selasa (11/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB, setelah BKSDA Sumbar memasang kandang jebak usai harimau itu diduga memangsa kerbau warga Tariyan, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur pada Senin (10/3).

Saat itu, Tim BKSDA Sumbar bersama Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin, Pemerintah Nagari Tigo Balai dan masyarakat setempat melakukan pengawasan tidak jauh dari lokasi kandang. Tiba-tiba ada suara gaduh di dalam kandang dan auman dari satwa langka dan dilindungi undang-undang itu.

“Ternyata benar seekor harimau masuk kandang jebak. Kandang jebak kita pasang setelah kerbau warga dimangsa satwa ini,” katanya. (thohir)