PADANG – Berikut dalam artikel ini akan membahas kenapa mayoritas debt collector (dc) sering dianggap arogan oleh nasabah yang telat membayar cicilan baik pinjaman online (pinjol) ataupun lainnya.
Sebelumnya, hal ini juga sudah diulas oleh kanal Youtube Fintech ID. Ia menyebutkan ada beberapa hal yang menyebabkan debt collector tersebut arogan atau semena-mena dengan nasabahnya.
“DC (Debt Collector) pinjaman online yang sering kali terkesan tidak adil, kurang profesional, dan terkesan sewenang-wenang dalam tindakannya terhadap kita. Kita perlu memahami hal ini dengan baik, teman-teman,” kata Fintech ID.
Seringkali di antara kalian merasa enggan untuk mengambil langkah hukum saat menjadi korban pelanggaran oleh DC.
“Banyak dari kita hanya bisa mengeluh, merasa kesal, atau bahkan merasa putus asa. Dari sinilah DC merasa terlalu berani untuk bertindak seenaknya guna menagih utang kita,” ujarnya.
Ketika ada penyebaran informasi yang merendahkan martabat kalian oleh DC kepada teman atau keluarga, kalian seringkali tidak melaporkannya. Kalian lebih cenderung pasrah.
“Hal ini tidak selalu karena pasrah, melainkan seringkali kita merasa percuma melapor karena berpikir bahwa tidak akan ada respons yang baik.” paparnya.
Ada rasa takut untuk melaporkan, khawatir harus menghadapi lebih banyak masalah atau biaya lagi. Sikap seperti ini ternyata memberikan kesempatan bagi DC untuk semakin berani dan mengambil tindakan semena-mena.
“Saya sendiri dulunya juga memiliki pemikiran yang serupa dengan kalian. Namun, semakin ke sini, saya menyadari bahwa jika kita sebagai nasabah tidak tegas dalam bertindak, mereka akan semakin berani.” kata Fintech ID.
Jadi, saat menghadapi ancaman seperti dilaporkan ke polisi atau menerima surat somasi, jangan takut. Meskipun dalam hati ada rasa takut, tetaplah berani.
Orang-orang yang cuek terhadap ancaman cenderung memiliki mental yang lebih kuat dan lebih tenang dalam menghadapi masalah pinjaman online.
“Saya tidak menganjurkan untuk terlalu panik atau terlalu ingin menegosiasikan dengan DC. Sebab, semakin kita berusaha menegosiasikan tanpa tindakan hukum yang tegas, semakin mereka akan menekan kita karena merasa kita sudah memberikan respons kepada mereka,” kata Fintech ID.