PADANG – Fajar Rusvan terpilih aklamasi sebagai ketua umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatera Barat pada musyawarah daerah (Musda) I yang digelar di Sutan Mudo Room Hotel Padang, Sabtu (3/12).
“Organisasi ini merupakan wujud dari pengabdian terhadap bangsa dan negara. Oleh karena itu, atas dasar semangat kolaborasi, saya siap menerima tantangan untuk bersama-sama memajukan Granat di Sumatera Barat,” ungkap Fajar Rusvan dalam sambutannya usai terpilih secara aklamasi.
Fajar Rusvan lebih dikenal lewat karya-karyanya sebagai penulis sekaligus pendiri dan pemimpin JC Institute, sebuah lembaga yang bergerak di bidang penulisan dan penerbitan buku.
Bertemu dengan berbagai tokoh inspiratif, memberikan banyak pelajaran bagi sosok Fajar Rusvan di antaranya perkara kepedulian. Hal inilah yang jadi latar belakang keikutsertaannya dalam organisasi Granat.
Selama beberapa bulan belakangan, Fajar Rusvan aktif dalam berbagai kegiatan Granat Sumatera Barat baik kegiatan intern pengurus maupun dalam diskusi dan dialog di depan publik untuk mengemukakan gagasan dan pandangannya, terhadap berbagai kasus penyalahgunaan Narkotika di Sumbar.
“Kita membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, dalam upaya melakukan tindakan preventif peredaran dan penggunaan narkoba. Sebab, narkoba itu adalah mesin perusak potensi Indonesia yang akan mengalami masa bonus demografi,” tegas Fajar yang sehari-hari disibukkan dengan aktivitas menulis Buku Biografi tersebut.
Setelah 15 tahun berdedikasi untuk masyarakat Sumbar, DPD Granat Sumatera Barat melakukan Musda untuk pertama kalinya. Musda I DPD Granat Sumbar ini mengusung tema ‘Sumatera Barat Ledakkan Peredaran Narkotika Menuju Indonesia Emas 2045.’
Kegiatan dibuka dengan serangkaian acara pembukaan dan sambutan dari penyelanggara yang diwakili oleh Asril serta Ketua DPD Granat Sumatera Barat, Novi Zulfikar.
Asril dalam sambutannya berharap, pelaksanaan Musda I ini akan membangkitkan organisasi Granat untuk mewujudkan Generasi Emas Bebas Narkotika 2045 sebagaimana tema yang diusung.
Sementara, Ketua Granat Sumatera Barat demisioner, Novi Zulfikar mengawali sambutannya dengan bernostalgia mengingat bagaimana sejarah awal pendirian Granat. Ormas ini pada tingkat nasional dideklarasikan pertama kali pada tahun 1999 di Jakarta.
Pendiriannya dilatarbelakangi maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkotika terutama dikalangan generasi muda yang begitu pesat pada masa itu. Untuk mengoptimalkan kinerja pendirian organisasi cabang dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera Barat.
Granat Sumatera Barat terbentuk dan aktif sejak tahun 2007 dengan ketua pertama, Novi Zulfikar yang kemudian menahkodai Ormas tersebut selama tiga periode. Dalam perjalanannya, Granat Sumatera Barat mengambil posisi sebagai wadah untuk mengedukasi masyarakat, agar terhindar dari penyalahgunaan Narkotika.