Padang  

THE 2025, Unand Peringkat Delapan Nasional

Rektor Unand, Efa Yonnedi. (ist)

PADANG Universitas Andalas (Unand) kembali masuk dalam pemeringkatan dunia Times Higher Education (THE) 2025.

Berdasarkan hasil pemeringkatan, Universitas Andalas berhasil menempati posisi 1500+ dunia dan peringkat ke-8 secara nasional. Dari total 43 universitas di Indonesia yang mengikuti pemeringkatan, 31 di antaranya berhasil meraih peringkat, sementara 12 lainnya belum mendapatkan peringkat.

“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika Universitas Andalas dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkap Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, dalam keterangannya, Kamis (10/10/2024).

Berdasarkan penilaian THE, Universitas Andalas memperoleh skor 10,2-25,1 yang dinilai berdasarkan lima aspek utama yakni, Kualitas Pendidikan (peringkat 8 nasional, nilai 23,5), Kualitas Riset (peringkat 27 nasional, nilai 18,6), Ekosistem Riset (peringkat 22 nasional, nilai 9,9), Kerja Sama dengan Industri (peringkat 11 nasional, nilai 26,9), dan Program Internasionalisasi (peringkat 19 nasional, nilai 32,2).

Rektor menyambut baik perolehan hasil pemeringkatan ini. Peningkatan posisi Unand secara nasional dari posisi 10 di tahun sebelumnya menjadi posisi ke-8 pada tahun ini tentu memberikan motivasi yang lebih kuat kepada seluruh sivitas untuk menciptakan karya bereputasi global dengan lebih intensif.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan reputasi Universitas Andalas hingga mencapai peringkat yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Ia optimis dengan kerja keras dan kolaborasi, Unand dapat menjadi salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan internasional.

Sementara Wakil Rektor IV Universitas Andalas, Henmaidi menyebut capaian ini menunjukkan bahwa Universitas Andalas terus bergerak maju menuju reputasi global yang lebih baik. Meskipun begitu masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti kualitas dan ekosistem riset, kerja sama industri, serta program internasionalisasi.

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan reputasi global, Ketua Pelaksana Equity, Muhammad Makky, menekankan pentingnya peningkatan program internasionalisasi dan riset kolaborasi internasional.

“Selain itu, rasio pengajar terhadap jumlah mahasiswa dan rasio mahasiswa pascasarjana terhadap mahasiswa sarjana dan diploma juga perlu ditingkatkan,” tambahnya.(MC)