Bukittinggi – Banjir bandang kembali terjadi di Ngarai Sianok yang berbatasan antara Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang Bukittinggi dan Nagari Lambah Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, Senin (3/6).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wib, Saat itu Air dari hulu sungai batang Sianok itu tiba tiba membesar dan naik ke pemukiman rumah warga di sepanjang tepian sungai batang Sianok tersebut.
Warga yang melihat air naik langsung menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi mengatakan kejadian banjir bandang di ngarai Sianok ini adalah yang ketiga kalinya. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa karena warga sekitar telah siap siaga.
“Kita tidak tahu persis apa yang terjadi di hulu batang Sianok ini. Tidak ada hujan tahu tahunya banjir bandang datang. Sehingga kita terkejut,” kata Marfendi.
Ia meminta instansi terkait untuk meninjau di hulu batang Sianok ini apa yang terjadi di hulunya. “Nanti kita Carikan solusinya. Jika tidak dapat kita atasi di provinsi kita minta ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Agam, Andri warman saat turun langsung ke lokasi juga mengatakan dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Namun banjir bandang berdampak terhadap tiga kedai dan lima unit rumah.
“Tidak ada korban jiwa, tapi berdampak terhadap ekonomi warga sekitar batang Sianok. Korban banjir bandang ini akan kami data secara keseluruhan,” kata Andri Warman.
Ia belum bisa memastikan, apakah korban banjir bandang ngarai sianok akan di relokasi atau tidak karena akan dirapatkan dengan Provinsi dulu.
Pasca kejadian banjir bandang terdahulu tambahnya, sebagian korban telah mengungsi ke rumah keluarga dan sebagian masih tinggal di sini.
Walinagari Sianok VI Suku Erik Julian St. Palindih mengatakan banjir bandang kali ini tidak berlangsung lama hanya sekitar 6 menit. Namun tingginya sekitar satu meter lebih. Akibatnya warga sekitar terkejut.
Informasinya, di hulu batang Sianok terjadi penyumbatan sehingga dorongan air membuat sumbatan itu jebol mengakibatkan banjir di sekitar Ngarai Sianok.
“Di sekitar daerah ini tidak ada hujan tapi di hulunya hujan. Makanya banjir sampai di sini,” ungkapnya.
Informasi banjir bandang di Sianok tersebut cepat tersebar luas di tengah tengah masyarakat karena adanya warga yang memposting di media sosial. Akibatnya banyak warga yang berdatangan lokasi untuk memastikan peristiwa itu. (gindo)