SOLOK – Puluhan IRT (ibu rumah tangga) mendatangi kantor Wali Nagari Bukit Tandang, Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok meminta penjelasan lantaran tidak terdaftar sebagai penerima BLT ( Bantuan Lansung Tunai) Covid-19, Jumat (5/6).
Kedatangan warga tersebut diterima lansung Wali Nagari Wendra Lismani, Sekretaris Nagari dan sejumlah jajaran di Kanagarian. Kapolsek Bukit Sundi, Ipda Thamrin bersama jajaran turut hadir menengahi persoalan.
Kedatangan warga terkait meminta klarifikasi terkait tidak masuk nama mereka kedalam daftar penerima bantuan. Ironisnya justru warga pendatang yang menerima, sementara mereka tidak.
” Masak warga pendatang dapat bantuan, kami warga asli Bukit Tandang terkesampingkan, ” uar Eni, Wit, Tati, Sur, Sis, Rina, Misra, Hurhayati, Siis, MarianisMarianis diwakili Tia.
Tambah mereka, dengan tidak memenuhi harapannya penjelasan dari pihak kanagarian mereka berencana akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada bupati dan dinas sosial.
Menurut warga Jorong Sawah Kandih dirinya sebelumnya pernah menyampaikan terkait hal tersebut kepada salah satu tokoh masyarakat setempat. Pada saat itu, tokoh masyarakat menjanjikan akan membawa aspirasi tersebut kepada pihak kanagarian.
Sementara itu, Wali Nagari Bukit Tandang Wendra Lisman menjelaskan pihaknya telah mengakomodir bantuan sesuai kriteria dan juga sesuai dengan jumlah kuata yang tersedia.
Di samping itu, hal lain yang turut menjadi aspirasi warga yakni terkait hilangnya nama yang sebelumnya masuk dalam daftar kemensos dan pada saat pembagian balkot ( bukti pengambilan uang) nama mereka tidak ada lagi dalam daftar kemensos.
Ia mengaku dalam pembagian bantuan Covid terkait nama-nama sebelum diusulkan sebagai penerima bantuan telah melalui mekanisme dan ikut dilakukan verifikasi dengan pihak lainnya termasuk BPN. Bantuan yang diberikan kepada warga juga telah sesuai dengan jumlah kuota bantuan.
“Kita telah mengupayakan. Namun kuota penerima bantuan yang membatasinya, ” tutupnya. (oky)