SARILAMAK – Kurang lebih tiga tahun berlalu longsor terjadi di jalan raya negara kilometer 17 tepatnya di Jorong Polong Duo Nagari Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota. Longsor itu menimbun 9 mobil dan 5 orang dilaporkan meninggal dunia.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat, (3/3/2017) itu membuat akses jalan yang menghubungkan Sumatera Barat-Riau itu lumpuh total. Macet yang mengular membuat puluhan bahkan ratusan mobil barang (sayur) terlantar dan merugi akibat akses jalan tidak bisa dilewati.
Menyikapi hal itu agar tidak terulang peristiwa yang sama, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 50 Kota Jhoni Amir, kepada Topsatu.com mengatakan kembali mengingatkan pengguna jalan atupun masyarakat yang melintas di kawasan itu berhati-hati.
Kawasan jalan yang dinilai rawan tanah longsor dimulai dari Lubuak Bangku, Kelok Sembilan, Koto Alam, dan Manggilang serta beberapa daerah lainnya di Limapuluh Kota.
“Saat ini intensitas hujan di Sumatera Barat khusuanya di Limapuluh Kota cukup tinggi, kapan perlu di saat hujan deras disarankan untuk menahan diri terlebih dahulu untuk tidak bergerak dan berenti di tempat yang aman,” kata Jhoni Amir Jumat, (10/7/2020).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan atupun daerah di tepi sungai agar meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir korban jiwa bila musibah itu datang.
“Karena hampir seluruh wilayah di Limapuluh Kota dinilai rawan tanah longsor mengingat daerah kita berada di daerah perbukitan. Sementara tujuh kecamatan tergolong kedalam daerah rawan banjir,” ujarnya. (Esa)