PADANG – Ketua Tim Bonus Liner Edy Suryanto menyatakan siap untuk bersaing dengan tim inovasi dari berbagai negara lainya pada ajang IQPC yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.
“Insya Allah kami sudah siap untuk bersaing. Ada sekitar 2 bulan lamanya persiapan, termasuk persiapan mental. Mudah-mudahan, kami bisa mewujudkan target Platinum dari manajemen,” katanya didampingi Sekretaris Tim M Adi Putra, dan Anggota Defrizal Zed, Almahdi, dan Ari Satria Utama.
Hal itu dia katakan usai Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar melepas dua tim inovasi PT Semen Padang yakni tim Bonus Liner dan tim Bridge menuju ajang International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2023 di Kualalumpur dan International Quality Convention Quality Control Circle (ICQCC) di Beijing.
Kedua tim dilepas Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa dan Direktur Operasional Indrieffouny Indra, di Club House Lapangan Golf PT Semen Padang, Kamis (31/8).
Tim Bonus Liner mewakili PT Semen Padang akan mewakili Semen Padang pada ajang IQPC yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-8 September 2023, dan tim Bridge di ajang ICQC di Beijing, China pada 29 Oktober sampai 3 November 2023.
Turut dihadir pada acara itu sejumlah staf pimpinan di lingkungan PT Semen Padang, di antaranya, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku, Sumarsono, Kepala Departemen Pemeliharaan Muhammad Syafitri, dan Senior Total Productive Maintenance (TPM) Officer Zulkarnaen.
Pada ajang IQPC yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Edy menyampaikan bahwa inovasinya berjudul “Menurunkan Biaya Pemeliharaan Sebesar 71,41% Dan Mempercepat Waktu Pengadaan Dari 12 Bulan Menjadi 3 Bulan Dengan Cara Membuat Liner Plate Lime Stone Crusher VI Pada Tahun 2021”.
Inovasi ini berawal karena pembelian spare part liner plate memakan waktu sampai 1 tahun. Karena, diimpor dari Jerman, yaitu perusahaan ThyssenKrupp.
Karena memakan waktu yang begitu lama, tim Bonus Liner. Kemudian berinisiatif membuat spere part liner sendiri.
Pembuatan dilakukan di workshop graser, dan biaya pembuatannya sebesar Rp71,9 juta dengan memanfaatkan wear plate dan hard facing surface.
“Kalau dibeli, harga spare part ini mencapai Rp242 juta lebih dengan ukuran untuk kekerasan material 49,6 HRC (Hardness Test Result). Sedangkan yang dibuat sendiri mencapai 65,8 HRC,” katanya.
Anggota tim Bonus Liner Defrizal Zed menambahkan bahwa adanya inovasi ini memberikan benefitnya bagi perusahaan sebesar Rp5,2 miliar lebih.