PADANG – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan warga yang hanyut di Sungai Batang Hari, Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (14/11) siang.
Pencarian telah dilakukan sejak korban bernama Pondra (50) dilaporkan hanyut pada Sabtu (12/11), karena kapal yang ditumpangi terbalik.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dengan jarak sekitar lima ratus meter dari lokasi kapal terbalik,” kata Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto, di Padang, Senin.
Ia mengatakan jasad korban selanjutnya dievakuasi oleh tim ke Jorong Sungai Penuh untuk diserahkan ke pihak keluarga.
“Dengan ditemukannya korban maka semua unsur yang terlibat dalam operasi SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing, dan operasi ditutup,” ujarnya.
Ia mengatakan dalam mencari korban tersebut tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di Sungai Batang Hari dengan membagi dua tim.
Selain Basarnas, unsur tim gabungan yang terlibat pencarian terdiri dari unit siaga SAR Solok Selatan, TNI, perangkat nagari, dan masyarakat setempat.
Peristiwa perahu terbalik itu berawal pada 11 November 2022 ketika korban pergi ke acara pesta pernikahan kerabatnya di Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling, Sangir, Solok Selatan.
Kemudian pada Sabtu (12/11) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, korban Pondra yang merupakan warga Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, hendak pulang menaiki perahu yang ditumpangi 10 orang.
Namun nahas dalam perjalanan ketika menyusuri Sungai Batang Hari, perahu yang ditumpangi menabrak kayu besar yang hanyut terbawa arus.
Akibatnya laju perahu tidak terkendali dan terbalik, dari sepuluh orang di atas perahu sembilan di antaranya selamat.(*)