PADANG PARIAMAN – Saat memverifikasi faktual Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman terjadi adu argumen antara KI Sumbar dengan Bawaslu Padang Pariaman.
“Kok biasa nilai isian quisioner Bawaslu Padang Pariaman jauh jaraknya dari isian quisioner Bawaslu Sumbar, complang sekali,” ujar Adrian.
Hal itu terjadi saat Tim Verifikasi Faktual (Verfak) Monev Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat, Kamis (3/11) ke Bawaslu Padang Pariaman.
Tim dikoordinir Wakil Ketua Pokja Monev KI Sumbar Tanti Endang Lestari didampingi Komisioner Adrian Tuswandi dan dua verfikator Reza dan Tiwi.
Zainal Abidin dan Rudi Herman, dua komisioner Bawaslu Padang Pariaman mendebat Toaik biasa Adrian disapa berbagai kalangan di Sumbar.
“Ini soal saat pengisian quisioner dan me-link website, website kami sedang kena serangan hacker,” ujar Rudi dibenarkan Zainal Abidin.
Tapi fakta verifikasi faktual oleh verifikator KI Sumbar Reza dan Tiwi terungkap terjadinya ketaksesuaian antara diminta dengan yang diinput.
“Kalau kondisinya ada miss input yang tidak berkesesuaian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PPID Bawaslu Padang Pariaman,”ujar Zainal Abidin TK Sinaro. (benk)