JAKARTA – PT Angkasa Pura II (AP II) Persero) tengah mengembangkan terminal penumpang pesawat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang, melalui pembangunan gedung baru yang terletak persis disebelah gedung terminal eksisting.
“Setelah pengembangan itu maka kapasitas terminal nantinya meningkat drastis sekitar 125 persen atau dari saat ini 2,3 juta penumpang per tahun menjadi 5,17 juta penumpang per tahun,” ungkap Yado Yarismano, juru bicara AP II, Minggu (6/10).
Sebagaimana disampaikan Executive General Manager BIM, Yos Sugiono, tuturnya, salah satu alasan dilakukan peningkatan kapasitas terminal, karena pertumbuhan penumpang pesawat yang cukup signifikan di Padang. “Pada tahun lalu, jumlah penumpang pesawat di Padang sudah mencapai 4,13 juta penumpang padahal kapasitas terminal di bandara jauh di bawah itu,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Yos, pengembangan terminal juga dilakukan sebagai upaya AP II menggarap potensi pasar penerbangan yang terus tumbuh. “Saat ini progres pengembangan sudah mencapai 60%,” ungkap Yos, seraya menyebutkan Kota Padang adalah salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, dan AP II berkomitmen untuk turut mendukung pengembangannya dengan meningkatkan konektivitas transportasi udaranya.
Yos mengemukakan, pengembangan terminal berjalan lancar dan ditargetkan pada awal tahun depan sudah mulai dioperasikan. “Kami juga akan melakukan perancangan ulang tata letak atau relayout sehingga area tambahan yang ada bisa optimal digunakan untuk mendukung peningkatan pelayanan di terminal penerbangan internasional maupun domestik,” jelasnya.
Dikatakan Yos, adapun saat ini luas terminal eksisting adalah 400,46 hektare dan nantinya setelah pengembangan menjadi 438,84 hektare. “Seiring dengan pengembangan terminal penumpang pesawat, AP II juga memiliki rencana memperluas gudang kargo lebih dari dua kali lipat atau dari saat ini 1.583 meter persegi menjadi 3.677 meter persegi,” paparnya.
Tidak hanya itu, lanjut Yos, area parkir kendaraan bermotor juga diperluas dari eksisting 27.840 meter persegi menjadi 49.115 meter persegi. Menurutnya, seluruh fasilitas pendukung operasional bandara diperluas, mulai dari terminal penumpang, gudan kargo, sampai area parkir. “Ini dilakukan demi pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat secara keseluruhan,” ujarnya.
BIM, merupakan bandara ke-6 tersibuk yang dikelola Angkasa Pura II, setelah Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), dan Supadio (Pontianak).
Yos menambahkan, maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Padang antara lain Garuda Indonesia, Aviastar, Sriwijaya Air, Citilink, Lion Airlines, Batik Air, dan Wings Airlines. Sementara itu, rute internasional dilayani oleh AirAsia Group dari dan ke Kuala Lumpur. (yusman)