AGAM – Sebagai bentuk komitmen dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keagamaan, Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, membuka pelatihan imam dan dai di Hotel Sultan Syariah, Ampek Angkek, Kamis (26/12).
Pelatihan tersebut merupakan inisiatif melalui Pokir Anggota DPRD Agam, Syafrudin berlangsung selama dua hari, Kamis hingga Jumat ( 26-27/12/2024) diikuti utusan tiga kecamatan meliputi Palupuah, Kamang Magek dan Tilatang Kamang.
Andri Warman pada sambutannya mengapresiasi atas diselenggarakan kegiatan ini, karena sejalan dengan Visi Agam mengusung konsep Agam Madani. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Agam dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang keagamaan.
Untuk penguatan SDM bidang keagamaan terang H.Andri Warman, pihaknya tetap berkolaborasi dan bekerjasama dengan Kementerian Agama dan MUI Agam, tidak hanya peningkatan SDM imam dan dai malahan pengembangan rumah tahfidz dari 46 rumah tahfizd saat ini tercatat 400 lebih rumah tahfizd di Agam yang menjadi program unggulan.
“Sebagai bentuk motivasi bagi para pemenang lomba antar rumah tahfizd juga diberangkatkan untuk menunaikan umrah 2024, tentunya kita harapkan program ini dapat berlanjut,” harap Andri Warman.
Dijelaskan, Agam telah berhasil melahirkan para penghafal Alquran dan dai cilik sebagai bagian dari komitmen pembangunan di bidang keagamaan, artinya perhatian terhadap pengembangan SDM menjadi priorotas terutama dibidang adat, agama dan pendidikan.
Di kesempatan itu, bupati juga mengharapkan kepada H. Benny Warlis Bupati Agam terpilih yang juga tampil sebagai narasumber pada pelatihan tersebut untuk dapat melanjutkan program yang telah berjalan demi menjadikan Agam semakin maju dan Madani.
Anggota DPRD Agam Syafrudin menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat dakwah Islam melalui gerakan “Bangkit dari Surau” sebagai bagian dari implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), tentunya diharapkan kegiatan ini dapat melahirkan dai dan mubalig yang siap memperkuat dakwah di tengah masyarakat.
Kasubag Keagamaan Bagian Kesra, Yosman menyebutkan, pelatihan diikuti 45 peserta yang terdiri dari pimpinan pondok pesantren, majelis ulama, tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan penggerak dakwah dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme imam dan da’i dalam menyampaikan pesan keagamaan di tengah masyarakat. (Kas)