BATUSANGKAR -Lima titik posko pantau arus mudik ke Tanah Datar telah mulai melaksanakan aktifitas untuk membatasi pendatang yang masuk-keluar daerah.
Bupati Eka Putra memantau pelaksanaan dan kesiapan petugas pada lima titik posko bersama Kapolres Tanah Datar diwakili Kabag Ops. Kompol M. Ischak, TNI, Kadis Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis, Kasat Pol PP Yusnen, Kadis Perhubungan Harfian Fikri, BPBD, Kabag Humas dan Protokol Yusrizal.
Ia mulai dari pos pemantau di Sitangkai dilanjutkan ke pos pemantau Tanjung Modang perbatasan Tanah Datar dengan 50 Kota.
Kemudian berkeliling pos pemantau di Simpang Baso dan simpang anjung Alam, Pos Pemantau Kubu Kerambil dan Pos Pemantau di Ombilin
Menganai kesiapan posko dan perugasnya, Bupati Eka Putra mengatakan sekaitan larangan mudik 6-17 Mei 2021 untuk menjalankan tugasnya semaksimal mungkin dengan bersikap ramah dan humanis.
“Dengan bersemangat dalam tugas dan disiplin dalam menerapkan aturan. Kemudian, memantau dan memeriksa kesehatan masyarakat yang melintas, terutama kendaraan dengan seri dari luar Tanah Datar,” ujar Bupati di posko Sitangkai Kecamatan Lintau Buo, Jumat (7/5).
Dikatakannya, setelah memastikan kondisi kesehatan masyarakat atau pengendara, kalau negatif menyilahkan lewat lanjutkan perjalanan.
“Petugas menanyakan tujuan masyarakat, kalau ke Tanah Datar lakukan rapid test antigen, kalau reaktif akan diambil tindakan lanjutan, dan kalau negatif disilahkan lanjutkan perjalanan,” ujar Eka.
Penerapan pemeriksaan dengan disiplin ini, menurut Eka Putra, dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 yang dalam beberapa hari terakhir kasus cukup tinggi di Tanah Datar.
Dikatakan, langkah ini sebenarnya untuk melindungi semua dari pandemi Covid-19. Terutama perantau mudik sebelum bertemu keluarga di kampung halaman diperiksa dulu dan dipastikan tidak terpapar Covid-19. Kemudian bagi perantau yang masih di perantauan, diharapkan menunda dulu untuk mudik tahun ini dan bagi yang sudah di kampung halaman untuk melapor dan memeriksa diri ke Satgas di nagari masing-masing.
Sementara, dalam pantauan terakhir di pos pantau Ombilin dari 7 orang masyarakat yang diperiksa ada 2 orang menunjukkan reaktif positif.
“Sesuai laporan petugas di Posko, ada 2 orang yang menunjukkan hasil positif, mereka esok diharuskan melakukan test swab di Puskesmas. Dan yang patut diapresiasi, mereka memeriksakan diri dengan kesadaran sendiri ke pos pemantau, ini menjadi bukti bahwa memang pos pemantau dibutuhkan dan bermanfaat,” kata Bupati.
Melihat kondisi itu, tambahnya, masyarakat jangan bersikap arogan dan sombong, karena Covid-19 memang ada di tengah-tengah masyarakat. (ydi)