PADANG-Sosok Edriana, aktivis perempuan tidak asing lagi bagi masyarakat Sumbar. Kerap melakukan kegiatan sosial dan mengangkat kearifan budaya lokal. Kini memantapkan diri maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil Sumbar I.
Benar pada Pemilu 2019, tokoh Bundo Kanduang asal Tanah Datar ini ikut mencaleg untuk DPR RI. Meski belum beruntung, dia mendapatkan raihan suara cukup siginifikan, sekitar 35 ribuan. Bahkan raihan suara ini lebih unggul dari beberapa caleg dari parpol lain yang menembus Senayan.
“Ikhtiar saja. Belum diizinkan oleh Allah SWT saat itu. Mudah-mudahan dengan niat ikhlas untuk membangun kampung halaman dan Sumbar umumnya, dipermudah jalan oleh Allah SWT menuju Senayan,’ kata Edriana.
Meski belum beruntung pada Pileg 2019 tidak membuat Edriana tak peduli kampung halaman. Baktinya buat kampung halaman terus dilakoni. Kegiatan bertajuk sosial dan mengangkat nilai budaya Ranah Minang, Edriana hampir selalu hadir dan meramaikannya. Jarak Jakarta -Padang dan Tanah Datar, apalagi saat pandemi Covid-19, tidak jauh bagi Edriana.
Waketum Perempuan Indonesia Raya (PIRA) dan ketua Bidang Kerjasama Organisasi Perempuan DPP Partai Gerindra ini diamanahkan partai maju sebagai caleg DPR RI dapil Sumbar I untuk mendulang kemenangan sebagai wakil dari bundo kanduang Sumatera Barat di pentas politik nasional.
“Pengabdian untuk membangun kampung halaman, saya selalu siap dan itu tidak boleh berhenti,” singkatnya.
Menurutnya, banyak perjuangan yang perlu disuarakannya di Senayan. Tidak hanya terkait perempuan, anak, dan lainnya. Tetapi, ekonomi, pendidikan, dan UMKM bakal menjadi fokusnya ke depan.
Persoalan ini perlu diselesaikan bersama-sama. Kolaborasi antara pemerintah dan legislator harus baik, agar misi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat menjadi prioritas.
“Ini adalah panggilan hati saya untuk menjadi bagian dari perjuangan aspirasi masyarakat Sumbar di lembaga legislatif di Senayan dengan ikut kembali maju di Pemilu 2024. Semua itu datang dari curahan hati ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak muda di kampung halaman dan di rantau yang sempat saya temui”, terang Edriana.
Edriana yang menamatkan SD, SMP dan SMA di Padang serta kuliah di Jakarta dan luar negeri itu, memang menjadi harapan bundo kanduang untuk berjuang di Senayan. Apalagi sosoknya yang menjadi aktivis, sarat organisasi, sangat memungkinkan untuk memberikan yang terbaik untuk Sumbar.
Di tengah kesibukan berkegiatan sosial dan mengangkat nilai budaya Ranah Minang, Edriana juga
memperdalam pemahaman dan kemampuan politik sebagai kandidat doktor dari Fakultas Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Bahkan cukup banyak menulis buku-buku tentang masalah-masalah kesejahteraan perempuan, strategi menurunkan angka kematian ibu, tentang partisipasi politik perempuan dan lainnya.
Itulah sosok Edriana. Aktivis, mengangkat kearifan lokal dan budaya Ranah Minang, menulis buku dan terus belajar, gigih berjuang. Ini mengingat kita kepada srikandi-srikandi asal Ranah Minang yang menasional seperti Rasuna Said, Rohana Kudus, Rahmah El Yunisiah, Aisyah Amini dan lainnya. (***)