Pengaruh post-modernisme terhadap media massa menciptakan medan yang dinamis dan kompleks di mana berbagai bentuk ekspresi dan interpretasi dapat berinteraksi. Namun, juga perlu dicatat bahwa dampaknya dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya, sosial, dan politik masing-masing.
Kita harus melibatkan diri dalam pertanyaan kritis terhadap yang diterima, sambil menyadari bahwa media sosial dan gerakan post-modernisme membawa tantangan dan peluang informasi baru. Dengan sikap kritis, kita dapat membentuk masyarakat yang tidak hanya konsumen tetapi juga produsen pemikiran, memahami bahwa kebenaran mungkin kompleks dan dapat dilihat dari berbagai perspektif. Ini adalah langkah pertama menuju kemandirian pikiran dan keseimbangan dalam masyarakat modern yang terus berubah. (Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Fisip Unand)
