PARIAMAN – Hari Gizi Nasional (HGN) merupakan momentum dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak, untuk bersama membangun gizi, menuju bangsa sehat berprestasi melalui kemandirian keluarga.
Gizi di tubuh manusia dimulai pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun, dimana dimasa tersebut adalah masa kritis yang menentukan masa depan seorang anak, dimana dampak buruk kekurangan gizi pada periode 1000 HPK tersebut, akan sangat sulit diperbaiki.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman, Ny. Lucyanel Genius ketika menghadiri Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke 61 tingkat Kota Pariaman 2021, bertempat di Rumah Gizi Emping Melinjo Desa Ampalu, Kecamatan Pariaman Utara, Jum’at (29/1).
“Anak yang kekurangan gizi nantinya bisa mengalami hambatan kognitif dan kegagalan pendidikan, sehingga berdampak pada rendahnya produktivitas di masa dewasa. Kurang gizi yang dialami pada awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik, yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, ” ungkap Ny Lucyanel Genius .
Ia mengatakan, dalam rangka menurunkan angka stunting di Kota Pariaman, maka masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi dan kesehatan bagi ibu hamil dan anak balita.
Disamping itu, kesehatan adalah salah satu dari tiga indikator yang menentukan IPM (Index Pembangunan Manusia), selain pendidikan dan ekonomi. Jadi tinggi rendahnya IPM ditentukan salah satunya oleh komponen kesehatan yang salah satunya adalah peningkatan gizi. Hal ini menunjukkan betapa fundamentalnya kesehatan bagi kehidupan insan, keluarga, dan masyarakat.
Di kesempatan itu, juga disalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil dan anak Balita kurang gizi. Bahkan juga diserahkan Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri sebagai Duta Rancak, Pelepasan Ambulan ke 7 Puskesmas membawa makanan tambahan gizi ke wilayah masing -masing. (agus)