Kadang sampai tertidur saya karena lambatnya data masuk. Kami di redaksi selalu mempertanyakan kenapa data Covid-19 yang lambat masuknya. Apalagi beberapa hari dan setelah Jubir Covid-19 Sumbar dilantik jadi PJs Bupati Solok Selatan.
Kondisi itu menjadi perbincangan banyak orang yang mengawal kasus Covid-19 Sumbar. Belakangan baru Jubir Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal buka suara. Bukan dia lalai pada tugasnya sebagai juru bicara, pasca dilantik sebagai Pjs.
Menurutnya, belajar dari pengalaman awal sebagai jubir, dirinya selalu mengirimkan data sementara pemeriksaan pagi hari. Kemudian sorenya data diupdate kembali. Data pagi dengan sore ternyata sering terjadi perbedaan yang cukup signifikan, setelah dilakukan tracking dan tracing.
“Karena hal itu banyak bullying ke kami saat sorenya mengumumkan hasil yang sebenarnya. Setelah itu, kami putuskan mengumumkannya sore saja.
Namun, sore juga sering terjadi kelambatan, karena banyak data rinci dari Kabupaten/Kota yang telat sampai ke dinkes Prov Sumbar. Hanya 1 kota yg sering terlambat karena banyak warganya yang terinfeksi. banyaknya yang positif, tentu butuh waktu yang panjang juga,” kata Jasman.
Rata-rata kata dia data itu paling cepat pukul 18.00 WIB dan dia pun melakukan olah data. Paling cepat 1 jam, itupun kalau jumlahnya sedikit. Kalau jumlahnya banyak, bisa sampai 2 dan 3 jam. Alhasil data bisa ditayangkan jubir pukul 20.30 WIB atau lewat dari waktu itu.
Begitu lah setiap hari. Selama Covid-19 saya dan rekan saya yang sama berposko di Kantor Gubernur Sumbar, menunggu data demi data yang tak bisa didapat dengan mudah dibanding situasi normal.
Semoga wabah ini segera berlalu. Tetaplah jaga diri sendiri, keluarga dari virus menular tersebut. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing. Jika dapat juga itu sudah di luar kuasa kita. Kepada Tuhan saja kita meminta, agar dijauhkan dari Covid-19. (*)