Lelah badan sudah berangsur, meriang sudah mulai hilang. Hanya penciuman yang belum kembali. Tapi sudah empat hari di tunggu hasilnya tak kunjung juga keluar. Saya tanya sama Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, belum juga katanya. Jaga jarak tetap jalan di rumah pakai masker. Dimanapun pakai masker, handsanitizer selalu sedia.
Seminggu pula saya menunggu hasil ini. Baru pada tanggal 2 Oktober 2020, resmi hasilnya saya peroleh. Nagatif, benar-benar bersyukur rasanya mendapatkan hasil negatif ini. Karena benar-benar tersiksa saya dibuat Covid-19. Tidak terinfeksi saja, saya sudah mengalami banyak kesulitan, apalagi seandainya hasil swab saya positif. Sudahlah, makin rumit hidup saya jadinya.
Meski dua kali merasa terinfeksi covid-19, tapi masih negatif. Saya merasakan beban itu, jika kita sudah terinfeksi. Semua berubah menjadi tidak nyaman, kita dipenjara oleh perasaan kita sendiri. Kesehatan memburuk. Coba lagi, kalau yang terinfeksi punya penyakit bawaan, ini risiko makin berat. Dan beban mentalnya makin kuat.
Jadi saya berkesimpulan, sebelum kita benar-benar terinfeksi virus corona. Ada baiknya, jagalah kesehatan, patuhilah protokol kesehatan. Bukan orang lain yang bertanggungjawab dengan kesehatan kita. Tapi kita sendiri, karena yang merasakan sakit juga kita sendiri. (*)