Tahap pertama saya merasa lega adalah ketika hasil tes usap disampaikan oleh petugas, saya merasa lebih siap dengan keputusan itu. Maka mau tidak mau kesiapan mental menerima keputusan test adalah sebuah keharusan. Momen berikutnya yang membuat saya semakin kuat adalah manakala memberitahu teman-teman terdekat atas apa yang saya alami. Saya sungguh mendapatkan bantuan banyak pihak, bantuan tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk keluarga di rumah, pada titik ini Covid-19 menguji sejauh mana selama ini kita mampu membangun relasi sosial yang konstruktif dengan banyak orang. Selanjutnya terdapat kondisi dimana saya makin kuat saat melakukan hal-hal yang sifatnya positif selama masa isolasi, salah satunya yang saya lakukan adalah menulis, membaca dan tetap bekerja secara online.
Berkomunikasi secara virtual dengan anggota keluarga menjadi hal yang rutin saya lakukan. Covid-19 mengajarkan kepada saya bahwa tak ada yang lebih indah selain berkomunikasi dengan keluarga. Ini bentuk teguran kepada saya yang mungkin selama ini menyia-nyiakan kesempatan untuk berkomunikasi lebih banyak dengan anggota keluarga secara langsung. Terakhir, Covid-19 semakin memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan berbagai aktivitas ibadah dengan rutin dan tepat waktu.
Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran kepada saya, bagaimana terus mengelola tekanan psikologis dan terus berpikiran positif dan pada akhirnya Covid-19 benar-benar membentuk saya menjadi manusia yang kuat untuk menghadapi sisa masa isolasi. Semoga. (*)