Ini tak lain, karena cinta
Saya sampai, terlihat mobil cat khusus dan huruf terbalik itu, sedang parkir. Setelah mematikan kendaraan saya disapa dengan baik dan menyampaikan permohonan maaf karena sedikit lama menunggu. Saya menaiki ambulance dan langsung menuju rumah sakit rujukan yang dituju.
Sebelum sampai ditempat tujuan, ambulance berhenti dan dari jauh saya melihat seorang anak perempuan belasan tahun mendekat, sang sopir melarang terlalu dekat dan dari dalam ambulance dia melemparkan beberapa lembaran rupiah. Agaknya yang mendekat adalah sang buah hati. Saya tak kuasa melihat adegan ini, sebab selama ini tak terbayangkan.Betapa hati anakku remuk redam, seredam istriku pula.
Mobil ini kembali melaju, seperti menggunting-gunting hatiku. Seperti memberitahu pada dunia, “engkau akan diisolasi”
Saya sampai. Seluruh pasien yang terkonfirmasi positif dilakukan pemeriksaan lanjutan. Kami dilakukan pengecekan suhu tubuh, foto ronsen dada, diambil darah, pengecekan tekanan darah, pengecekan jantung dan diajukan beberapa pertanyaan seputaran keluhan yang dirasakan. Semua dilakukan dengan teratur, terarah dan cepat.
Setelah semua proses pemeriksaan selesai, kami diminta menunggu untuk mendapatkan hasil dan sekaligus penjelasan dari dokter. Lembar hasil pemeriksaan diterjemahkan kepada kami oleh dokter. Kami diberikan sejumlah obat dan multivitamin lalu seterusnya meluncur ke fasilitas isolasi. Sang petugas ambulan tetap setia menunggu kami.