Padang – Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang menggelar peletakan batu pertama pembangunan Masjid Kampus III. Acara dihadiri sejumlah petinggi universitas, termasuk Rektor UIN Imam Bonjol, Wakil Rektor I dan II, Ketua dan Sekretaris Senat, serta berbagai unsur pimpinan fakultas dan perwakilan mahasiswa.
Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M. Pd, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan dan doa dari seluruh pihak yang terlibat, sehingga proses peletakan batu pertama ini dapat dilaksanakan.
“Ini akan menjadi momen bersejarah yang telah lama kita nantikan, sebagai langkah awal pembangunan rumah ibadah yang sangat dibutuhkan,” katanya.
Ia mengatakan, proyek pembangunan masjid diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp9-10 miliar, yang berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) UIN Imam Bonjol Padang. Meski demikian, Rektor menegaskan bahwa anggaran tersebut baru mencakup tahap konstruksi awal, dan akan dibutuhkan sekitar Rp44 miliar lagi untuk menyelesaikan keseluruhan proyek.
Masjid ini dirancang bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat keagamaan dan ekonomi Islam bagi seluruh civitas akademika UIN Imam Bonjol. Rektor berharap agar pembangunan masjid ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.
“Pak kontraktor harus benar-benar memperhatikan kecepatan pembangunan, namun tetap menjaga kualitas,” tegasnya.
Dengan dimulainya pembangunan masjid ini, UIN Imam Bonjol Padang semakin mempertegas komitmennya dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan memperluas fungsi masjid, sebagai pusat kegiatan akademik dan ekonomi Islam.
Adapun penentuan arah kiblat masjid, dilakukan oleh para dosen ilmu falak dari Fakultas Syariah. Dalam proses ini, Abdul Hafizh, M.A Dan Dr. Taufik Hidayat MA, yang ahli dalam bidang ilmu falak, memimpin penentuan arah kiblat yang akurat untuk memastikan masjid ini menghadap langsung ke Ka’bah di Makkah.
Menurut Hafiz, penentuan arah kiblat adalah langkah krusial dalam proses pembangunan masjid. Ini merupakan langkah awal yang sangat penting sebelum pembangunan fisik dimulai.
“Dengan arah kiblat yang benar, jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan yakin,” ujarnya.
Sementara Yasrul Huda berharap, masjid ini nantinya dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan, mendukung pendidikan dan pengembangan spiritual mahasiswa serta masyarakat sekitar. (hendri)