UIN Mahmud Yunus Batusangkar Disambut Sukacita

Rektor Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar Marjoni Imamora. (ist)

BATUSANGKAR – Segenap civitas akademi kampus Kubu Rajo menyatakan puji syukur atas rahmad yang diberikan Allah, SWT. saat kampusnya telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.

Transformasi ini diberikan langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo resmi bersama lima kampus lainnya menerbitkan Perpres pendirian Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar.

“Kita bangga dan bersyukur atas rahmad ini saat lima kampus yang ditetapkan Presiden tertanggal 8 juni 2022 tentang alih status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) yakni Perpres No 84 Tahun 2022 Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar dan lima UIN lainnya dengan nomor SK berbeda,” kata Rektor Marjoni Imamora saat dihubungi di kampus Kubu Rajo Nagari Limo Kaum, Senin (13/6)

“Perpres ini tentu menjawab usaha dan kerja keras dari jajaran IAIN Batusangkar dan pemangku kepentingan lainnya dalam menghadirkan layanan pendididikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat,” sebut Marjoni.

Kata Rektor, rasa syukur pada Allah, SWT saat menerima ini sebagai kebanggaan dan kabar gembira buat seluruh masyarakat Sumatera Barat pada umumnya dan masyarakat Tanah Datar khususnya keluarga besar IAIN Batusangkar atas apa yang telah kita perjuangkan selama ini.

Ia menyampaikan dengan resminya menjadi UIN Mahmud Yunus Batusangkar, atinya Sumbar memiliki tiga Universitas Islam Negeri yaitu UIN Imam Bonjol Padang, UIN Mahmud Yunus Batusangkar dan UIN Syekh Djamil Jambek Bukittinggi.

“Mudah-mudahan ini bentuk rahmat Allah SWT atas hadirnya tiga UIN di Sumbar,” timpal Marjoni.

Ia mengibaratkan seperti tiga tungku sajarangan, mudah-mudahan ini akan menjadi tempat menghasilkan ulama dan cendekiawan muslim yang pernah sukses mengisi tempat tempat strategis dinegara Indonesia dalam rangka memberikan sumbangsih dalam membangun bangsa Indonesia.

Menurutnya, perubahan bentuk ini harus diikuti dengan adanya transformasi keilmuan secara menyeluruh agar kiprah UIN di masyarakat semakin luas.

“Perubahan bentuk ini juga dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan proses integrasi keilmuan Agama Islam dengan sains serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,” terangnya.

Ia berjanji bahwa kampus Kubu Rajo dengan UIN harus mampu menyelenggarakan integrasi keilmuan agama Islam dan sains yang memiliki distingsi atau pembeda terhadap prodi yang ada pada perguruan tinggi lain. (ydi)