PADANG – Klasterisasi Perguruan Tinggi se-Indonesia tahun 2020 telah dirilis secara resmi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui laman http://klasterisasi-pt.kemdikbud.go.id/.
Universitas Bung Hatta pada tahun 2020 ini meraih peringkat pertama untuk Perguruan Tinggi swasta se-Sumatera dan peringkat ke-83 untuk seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia yang berjumlah 2.136. Dibandingkan dengan tahun 2019 yang mendapat peringkat 228, pada tahun 2020 ini, Universitas Bung Hatta berhasil naik daun dalam pemeringkatan secara nasional.
Prestasi yang membanggakan ini merupakan hasil kerja sama yang solid dari seluruh pimpinan, yayasan, dosen, tendik, mahasiswa, dan stakeholder. Namun demikian, hal ini akan menjadi tantangan bagi Universitas Bung Hatta ke depan agar lebih meningkatkan lagi kualitas pendidikan.
Klasterisasi perguruan tinggi se-Indonesia ini dinilai pada 4 indikator, yaitu indikator input, output, proses, dan outcome. Indikator input adalah mutu sumber daya manusia dan mahasiswa; indikator proses ditentukan oleh pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi. Capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi adalah indikator output dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi sebagai indikator outcome.
Universitas Bung Hatta secara konsisten selalu berusaha meningkatkan kualitasnya. Untuk indikator sumber daya manusia, saat ini, Universitas Bung Hatta memiliki 6 orang Guru Besar (Profesor). 93 orang dosen berpendidikan Doktor (S3) dan 200 orang berpendidikan Magister.
Universitas Bung Hatta merupakan PTS yang kompleks dengan pilihan program studi. Terbukti, kampus ini memiliki 27 program studi jenjang S-1, D-III, D-IV serta 6 prodi S-2 di Universitas Bung Hatta. Program studi ini telah terakreditasi A dan B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, SE,. M.B.A dengan optimis mengatakan bahwa peningkatan ini tidak akan berhenti di sini saja. “Saat ini, kami akan terus berupaya melakukan percepatan jumlah Guru Besar, jumlah doktor, serta percepatan akreditasi untuk meraih Akreditasi Program Studi Unggul. Dalam waktu dekat, minimal target 50 % prodi yang sudah terakreditasi B akan ditingkatkan status ke Akreditasi Unggul. Langkah selanjutnya adalah mengusulkan beberapa prodi untuk mendapatkan Akreditasi Internasional serta segera meningkatkan status akreditasi Institusi menjadi Unggul,” lanjutnya.(*/benk)