PADANG-Program Studi Pendidikan Prodi Biologi Universitas PGRI Sumbar melakukan pengabdian masyarakat untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunda Atirah di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo Padang. Pengabdian berupa pembinaan dalam mengembangkan budidaya lele.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Program Studi Biologi Universitas PGRI Sumbar, Dr. Renny Risdawati, M.Si mengatakan Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu kelompok yang memiliki kekuatan dan merupakan ujung tombak pertanian di level keluarga.
“Pembinaan kelompok tani dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pelatihan dan penyuluhan. Kegiatan ini diharapkan dapat menunjang perekonomian keluarga,” kata Renny, kepada Singgalang, Jumat (22/4).
Disebutkannya, KWT Bunda Atirah salah satu kelompok wanita tani di Kota Padang yang diketuai Levi Kasmeri. KWT beralamat di Komplek Bara Intel RT 01/RW 19 Kelurahan Nanggalo Padang. Sebagian anggota kelompok tani Bunda Atirah adalah ibu rumah tangga dengan pendidikan rendah dan tergolong pada ekonomi lemah.
Kegiatan yang telah dilakukan KWT bertujuan meningkatkan keterampilan anggota yang dapat menambah penghasilan keluarga. Kegiatan yang telah berjalan adalah bercocok tanam tanaman palawija. Hasil panen palawila telah di pasarkan kepada anggota dan masyarakat di sekitar lokasi KWT.
“Walaupun KWT sudah menghasilkan produk pertanian berupa daun singkong, sayur kangkung, sayur bayam dan lain-lain, namun hasil yang di dapat belum dapat meningkatkan perekonomian kelurga secara signifikan. Untuk itu perlu diusahakan kegiatan lain yang dapat meningkatkan penghasilan keluarga anggota KWT,” sebut DR Renny, didampingi Dr. Nursyahra, M.Si, (anggota tim/dosen), Nadya Utami Sadikin (Anggota/mahasiswa), Maulidia Fitri (anggota/mahasiswa) dan Afadia Delnanda (Anggota/mahasiswa).
Salah satu usaha yang direncanakan dan akan dilakukan adalah usaha peternakan. Pengembangan usaha ke bidang peternakan yang direncanakan adalah budidaya lele. Budidaya lele dapat dilakukan dengan modal yang tidak begitu besar dan biaya pemeliharaan yang tidak tinggi. Biaya pemeliharaan dapat ditekan dengan menggunakan pakan alami seperti keong, berudu, sisa dapur dan lain-lain. Namun KWT tidak mempunyai tenaga ahli yang mengetahui seluk beluk beternak lele.
“Untuk itu kami dari Prodi Pendidikan Biologi telah melakukan pengabdian masyarakat berupa pembinaan dalam melakukan budidaya lele. Hal ini sesuai dengan kebutuhan KWT Bunda Atirah dalam mengembangkan inovasi usaha ke arah perikanan. Kegiatan ini diakukan selama 4 bulan yang dimulai dari persiapan sampai panen,” terang Renny.
Disebutkannya, pembesaran lele berlangsung kurang lebih 4 bulan. Pemberian akan diarahkan kepada pakan alami yang didapat disekitar lokasi KWT dan dilakukan setiap hari oleh anggota KWT secara bergiliran. Panen diperkirakan pada bulan Juli 2022. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan Minggu tanggal 17 April 2022. Dan berlanjut sampai panen.
Adapun target kegiatan pengabdian masyarakat adalah terlaksananya budidaya lele pada KWT Bunda Atirah sehingga dapat menambah penghasilan anggotanya. Kemudian meningkatkan keterampilan anggota KWT dalam usaha budidaya lele sehingga dapat dikembangkan di rumah masing-masing. 107