Tak hanya itu, distribusi kebutuhan harian provinsi-provinsi di Sumatera Tengah didatangkan dari Sumbar, dengan melewati jalur yang sempit, mendaki, berliku. “Ini berbiaya mahal,” katanya. Tak hanya mahal, tapi para sopir truk bersabung nyawa di jalan.
“Sepertinya sepele tapi nyawa sopir itu, yang bisa ribuan itu, harus dihargai, sebab beliau-beliau itulah pahlawan ekonomi,” kata Yosviandri.
Di Sumatera telah dan akan dibangun tol sepanjang 2.704 Km terbagi 24 ruas, prioritas 1.480 Km. Pemerintah mempercayakan pada Hutama Karya. Untuk itu butuh dana Rp250,5 triliun.
Fungsi wartawan
Menurut Yosviandri, wartawan pada hakekatnya bisa mengubah opini miring di tengah masyarakat menjadi positif. “Wartawan itu guru kebaikan,” katanya. Ia menyebut ini dalam konteks, kita orang Sumbar, entah oleh sebab apa, adakalanya terjebak pada stigma negatif pada sesuatu yang baru, misal jalan tol. “Itu tidak salah juga, namun perlu ada penjelasan yang panjang dan mendalam dari pers, yang menyajikan berbagai sisi dan aspek baik dari sebuah pembangunan,” kata dia.
Hal ini diamini sejumlah wartawan yang hadir.
“Ya benar itu, saya sependapat,” kata Adrian Tuswandi yang akrab disapa Toaik.
Menurut Yos, pers itu punya pengaruh besar, karena itu, potensi besarnya jangan terbuang sia-sia, energinya harus dipakai untuk kemaslahan bersama, peningkatan ekonomi daerah. Yos melihat, potensi Sumbar tak kalah oleh provinsi lain, cuma cara menjualnya yang kadang kurang pas. Ia berharap ada industri besar di daerah ini selain Semen Padang, dengan demikian dampaknya bagi daerah akan kian terasa.
“Wartawan bisa menggiring hal itu dan membantu menjelaskan kepada masyarakat juga investor,” kata dia.
Untuk proyek jalan tol, ia melihat wartawan harus bekerja lebih kuat lagi dengan syarat utama harus tabayyun, sehingga materi pemberitaan kian kaya.
“Teman-teman pasti bisa, mari kita bangun Sumbar, bahwa pertumbuhan ekonomi harus 7 persen kata teman-teman bisa dicapai, bukan hanya karena jalan tol tapi karena potensi yang ada bisa digarap dan berdaya guna ekonomi,” katanya. (406)