PADANG-Siswa yang melawan pada guru di sekolah pada umum anak-anak yang kurang perhatian. Untuk itu orang tua diminta lebih memperhatikan anak-anaknya, agar tidak berlaku kekerasan.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Burhasman menanggapi maraknya siswa melawan pada guru di sekolah. Bahkan, tak jarang siswa tersebut juga berlaku kekerasan pada gurunya sendiri.
Belakangan beredar video berdurasi 54 detik memperlihatkan seorang pelajar memperlakukan gurunya dengan kasar. Video tersebut dengan cepat tersebar di sosial media. Perlakuan tersebut juga menuai kritik dari sejumlah netizen.
Untuk itu, Burhasman berharap kejadian serupa tidak terjadi di Sumatera Barat. Terlebih lagi video tersebut menggambarkan kondisi siswa saat jam pelajaran berlangsung.
“Kita berharap hal yang sama tidak terjadi di sini (Sumbar),” ujarnya kemarin.
Menurut Burhasman, peran orang tua dan guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak didik. Kemudian pola asuh guru terhadap peserta didik juga berpengaruh, selama pola asuh benar tidak akan terjadi kekerasan tersebut.
“Kalau pola asuh benar, tidak akan terjadi kekerasan baik dari guru atau dari murid. Sejahat-jahat anak kalau kita seorang guru dimata mereka baik mereka tidak akan berlaku seperti itu,” sebutnya.
“Kemudian yang kurang itu biasanya anak ini dirumahnya kurang diperhatian, guru juga memiliki keterbatasan, ingat kita seorang guru. Sepanjang itu tetap dijaga tidak ada masalah antara guru dengan murid atau sebaliknya,” lanjutnya.
Dalam tayangan video tersebut, seorang siswa mengenakan topi tiba-tiba memegang kepala gurunya. Kemudian ia mendorong guru dan mencengkram kerah bajunya. Kemudian murid tersebut bertingkah hendak memukul guru sambil memaki.
Selain itu, pelajar yang lain juga tidak terlihat ingin mencegah perlakuan temannya tersebut. Malahan mereka tertawa melihat kejadian tersebut. (104)